Menko Airlangga Pamer Kesuksesan RI Hadapi Pandemi di WEF 2022

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 merefleksikan pengalaman dunia dalam menghadapi pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Airlangga mengatakan, dalam dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi COVID-19. Dari keadaan tersebut menurutnya Indonesia mampu menunjukkan ketahanannya.

“Indonesia menunjukkan ketahanannya dan mulai menunjukkan proses recovery di mana perekonomian Indonesia triwulan I tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,1 persen yoy,” jelas Airlangga dari keterangan, Selasa 24 Mei 2022.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir Rob di Semarang, Air Semakin Tinggi

Selain itu, Airlangga juga mengatakan terkait isu global yang terjadi saat ini terutama permasalahan geopolitik yang memberikan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20 Indonesia. Dari hal itu dia menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan-permasalahan global lainnya.

Ungkapan Airlangga Hartarto Kalau Golkar Bangga Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

Di mana permasalahan itu terjadi secara simultan dengan konflik Rusia-Ukraina seperti agenda perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia. 

Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai Presidensi G20, untuk permasalahan negara yang tidak boleh diundang, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia akan menjaga keutuhan G20.

“Perang di Ukraina mempertanyakan eksistensi G20. Ada juga perdebatan sengit tentang siapa yang harus atau tidak boleh diundang. Sebagai Presidensi G20, kepentingan Indonesia adalah menjaga keutuhan G20. G20 harus dipertahankan sebagai G20 bukan menjadi G19, atau G13,” tegasnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • istimewa

Kemudian, Airlangga juga menekankan pentingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia.

“Selama krisis keuangan global 2008, G20 lah yang mencegah ekonomi dunia jatuh lebih dalam ke jurang depresi. Negara-negara yang membentuk G20 terdiri dari dua pertiga dari populasi dunia, 85 persen dari PDB dunia, 75 persen dari perdagangan dunia, dan 80 persen dari investasi global. Keputusan yang dicapai di G20 akan memperbaiki banyak hal di dunia ini,” terangnya.

Airlangga juga mengharapkan agar semua anggota G20 dapat hadir secara fisik, pada rangkaian pertemuan G20. Sehingga dapat menghasilkan konsensus global demi recovery dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya