Hewan Ternak Kena PMK Tambah di 16 Provinsi, Kementan Siaga Satu

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Bambang.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Bambang mengungkapkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak bertambah di 16 provinsi di Tanah Air. PMK juga bertambah dari di 52 menjadi 82 kabupaten-kota.

Pendingin Udara Ini Bisa Mendeteksi Pergerakan Manusia

Bambang mengatakan dengan penambahan kasus PMK tersebut maka Kementan telah menetapkan siaga satu.

“Kepada masyarakat kita menginformasikan supaya tidak panik, tidak menambah keresahan masyarakat. Tetapi segenap jajaran Kementan secara khusus Badan Karantina Pertanian dan Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan hewan siaga satu mengawal pengendalian penyakit PMK ini,” ujar Bambang dalam telekonferensi, Selasa 24 Mei 2022.

Sedang Ramai, Ini 5 Cara Mencegah Penyebaran Nyamuk DBD yang Mengancam Jiwa

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir Rob di Semarang, Air Semakin Tinggi

Selain itu, Bambang menyampaikan bahwa penyakit PMK pada ternak yang dulunya sangat meningkat dan tidak bisa disembuhkan. Saat ini dari tim kesehatan melaporkan bahwa telah ada tanda-tanda kesembuhan PMK pada hewan yang terjangkit.

Pengakuan Eks Pegawai Kementan: Gelontorkan Rp 430 Juta Buat Bayar Alphard SYL

“Dengan kepandaian dokter hewan dan kesehatan ternak saat ini. Ya alhamdulillah tanda-tanda penyembuhan itu sudah banyak dilaporkan oleh tim,” jelasnya.

Kemudian Bambang menuturkan dari beberapa Bupati telah melaporkan bahwa di wilayahnya telah banyak yang mengalami perbaikan atau penyembuhan dari yang sebelumnya sakit. Dengan itu Kementan berharap hal itu terus berlanjut.

(Foto Ilustrasi) Petugas mengecek Sapi Ternak soal Wabah PMK.

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat

Bambang juga mengungkapkan, saat ini untuk virus PMK yang menyerang hewan ternak telah diketahui tipenya, di mana tipe virus itu adalah O. Untuk tipe virus itu dia mengatakan sama dengan wabah yang menyerang hewan ternak di 1987.

“Tipenya adalah O seperti virus yang telah menyerang sebelum tahun 1987, yang menyerang Indonesia pada waktu itu dan ini tentunya menjadi bahan kita untuk meramu vaksin yang insya allah dalam waktu dekat,” katanya.

Melalui hal itu, dia menyatakan Kementan saat ini terus berupaya memitigasi agar PMK tidak menyebar ke daerah-daerah yang masih dalam kondisi aman. Dengan Kementan melakukan pengendalian sehingga tidak berdampak besar terhadap masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya