Jokowi Ungkap Beratnya Menahan Harga Pertalite Tetap Rp7.650/Liter

Presiden Jokowi berpidato di JCC, Jakarta
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini keadaan ekonomi global tengah berada dalam situasi yang sulit. Belum selesai dunia menghadapi pandemi COVID-19, saat ini dunia juga tengah menghadapi dampak buruk akibat peperangan Rusia dan Ukraina.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Menurut Jokowi, saat ini ada dua permasalahan yang cukup sulit yang harus dihadapi yakni mengenai energi dan juga mengenai permasalahan pangan.

"Saya berikan contoh, problem sekarang ini ada dua yang berat. Urusan energi. Artinya apa? BBM, bensin, gas, listrik. Yang kedua pangan. Di seluruh negara di manapun dua persoalan ini menjadi masalah besar," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Evaluasi Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di JCC Senayan, Jakarta pada Selasa 24 Maret 2022.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Jokowi juga kembali mengatakan mengenai harga BBM di Tanah Air masih lebih murah bila dibandingkan negara-negara lainnya. Saat ini harga BBM di Indonesia lebih murah dibandingkan harga BBM di negara tetangga seperti Singapura.

"Bensin coba dilihat kenaikannya sangat tinggi sekali di negara-negara selain Kita. Di Singapura sekarang harga BBM sudah Rp32.000, Jerman sudah di angka Rp31.000, Thailand Rp20.000. Kita ini Pertalite masih Rp7.650, Pertamax, Rp12.500 Yang lain sudah jauh sekali," ujar Jokowi lagi.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Jokowi mengatakan oleh karena itu tidak mudah menekan harga bahan bakar di dalam negeri pada saat harga minyak dunia sedang melonjak. Untuk mempertahankan BBM di harga yang murah, pemerintah terus memberikan subsidi kepada rakyat.

"Kenapa harga kita masih seperti ini ya karena kita tahan terus. Tetapi subsidi ini kan membesar, membesar, membesar. Kapan kita bisa menahan, Sampai kapan kita bisa menahan ini, ini pekerjaan kita bersama-sama," ujar Presiden lagi.

"Sehingga saya minta kementerian, lembaga, pemerintah daerah sekali lagi memiliki sense yang sama. Berat, menahan harga seperti itu berat," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya