Mendag Lutfi Tegaskan Perdagangan Komoditas Perlu Ditata Ulang

Mendag Lutfi.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemendag.

VIVA – Menteri Perdagangan M Lutfi mengangkat isu sial perdagangan komoditas dunia dalam diskusi World Economic Forum (WEF) bertajuk  ‘Absorbing Commodity Shocks’. Dia menegaskan perlu adanya penataan ulang. 

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Mendag Lutfi menyatakan bahwa beberapa kejadian dunia yang sifatnya negatif dan insidentil seperti perang di Ukraina sebenarnya hanya berfungsi sebagai pendorong dan peringatan. Bukan penyebab utama terganggunya arus perdagangan komoditas yang menyebabkan inflasi tinggi di berbagai belahan dunia saat ini.

"Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah sejak lima tahun lalu menyatakan bahwa perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang. Karena struktur dan sistem yang dominan saat ini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya," ujar Lutfi dikutip dari keterangannya, Rabu, 25 Mei 2022. 

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

"Khususnya bagi masyarakat di negara berkembang besar seperti Indonesia, Brazil, India dan China," tambahnya.

Menurut Lutfi, yang dibutuhkan saat ini adalah adalah perubahan mentalitas dalam memandang perdagangan bebas dunia. Khususnya sebagai lokomotif yang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor non ekonomi. K

Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen

Karena itu, konsep yang dikenal dengan Environment, Sustainability and Governance (ESG) saat ini menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modalnya. Konsep ESG adalah pembangunan ekonomi berbasis pemeliharaan lingkungan, pembangunan yang berkesinambungan dan tata kelola.

"Kami di Indonesia percaya bahwa komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antara semua negara di dunia," kata Lutfi.

Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN yang memiliki total populasi 600 juta orang saat ini bersama-sama 9 negara ASEAN lainnya berkomitmen penuh untuk menghilangkan kendala perdagangan antar negara ASEAN.  Sebagai kontribusi nyata ASEAN dalam meringankan beban perekonomian dunia saat ini.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Photo :
  • Instagram @mendaglutfi

Komitmen tersebut dilakukan sambil 10 negara ASEAN saling mendukung dalam menerapkan konsep ESG di masing-masing negara.

"Selanjutnya dengan komitmen penuh ASEAN dalam penerapan ESG, kami berharap perekonomian ASEAN bisa semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok utama dunia (main global supply chain)," tegas Mendag Lutfi.

ESG kata Lutfi justru akan menjadi katalis sekaligus peluang untuk negara berkembang menjadi negara maju.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya