Waskita Bangun Jalan 1.000 Km Senilai Rp25 Triliun di Sudan Selatan

Gedung Waskita Karya
Sumber :
  • Dok. Waskita

VIVA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal menggarap proyek pembangunan jalan di Sudan Selatan, dengan total panjang hingga mencapai 1.000 kilometer (Km) dan kisaran nilai proyek hingga sekitar Rp25 triliun.

4 Ban Mobil Toyota Avanza Hilang Dicuri Saat Parkir

Direktur Operasi III Waskita Karya, Gunadi menjelaskan, saat ini progres dari proyek tersebut sedang dalam tahap negosiasi final, sambil menunggu kunjungan dari pemerintah Sudan Selatan yang rencananya akan datang ke Indonesia pada akhir Mei 2022 nanti.

"Ini merupakan program 'Oil For Infrastructure' negara tersebut, sehingga jalan yang akan kita bangun itu dibiayai menggunakan dana hasil penjualan minyak mentah dari Sudan Selatan kepada Pertamina," kata Gunadi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 25 Mei 2022.

Curhat Pengemudi Mobil Jalur Mudik Ditutup Tenda Nikahan

Baca juga: Jaga Stabilitas Ekonomi, Penambahan Subsidi BBM Pilihan Tepat

"Hasil penjualan minyak kepada Pertamina itu kemudian akan dibayarkan kepada Waskita Karya untuk pembangunan jalan di sana," ujarnya.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Lima Mobil Damkar Dikerahkan

Gunadi menambahkan, sebagai negara yang masih baru merdeka dari Sudan Utara, Sudan Selatan merupakan negara yang masih 'volatile' dengan stabilitas politik yang juga masih rendah. 

Karenanya, dalam penggarapan proyek pembangunan jalan ini, Waskita Karya nantinya akan dibantu oleh Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam hal penentuan level risiko terkait pengerjaannya.

"Kita akan dibantu oleh Kemenko Marves untuk mempelajari level risiko, sehingga nanti jika proyek ini dijalankan kita sudah berada dalam kondisi risiko yang cukup stabil," kata Gunadi.

Sejumlah truk melintasi proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 8 Mei 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Dia mengatakan, proyek pembangunan jalan 1.000 Km ini akan digarap dalam rentang waktu lima tahun, yakni dari 2022-2027 mendatang. Nantinya, ruas jalan itu akan terbagi menjadi empat (perempatan), dimana masing-masing ruas jalan panjangnya sekitar 250 Km.

"Jadi wujudnya adalah perempatan atau ada empat penjuru jalan, dan masing-masing jalan itu panjangnya sekitar 250 Km. Sementara pengerjaannya ditargetkan dalam rentang waktu lima tahun, yakni dari 2022-2027," kata Gunadi.

"Akhir Mei 2002 kita akan tanda tangan kontrak, kemudian di bulan Juli 2022 mendatang sudah akan ada oil shipment. Sehingga berarti sudah ada uang masuk setelah mereka mengirim minyak ke Pertamina. Baru nanti setelah itu dananya akan di deliver ke waskita Karya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya