Hermawan Kartajaya Sebut Pandemi Ingatkan Dunia Capai Target SDGs

Founder dan Chairman MarkPlus Inc, Hermawan Kartajaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Pendiri BUMN Marketeers Club Hermawan Kartajaya mengatakan, saat ini dunia telah melalui tahapan relief dan recovery serta reform. Hal itu seiring dengan proses menghadapi pandemi COVID-19 yang telah memakan korban jutaan manusia di seluruh dunia.

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Di mana kecepatan untuk melalui tahapan itu dan hasil yang dicapai, berbeda di seluruh dunia, termasuk di berbagai sektor industri. Tapi yang perlu digarisbawahi, jika bisa melalui tahapan tersebut, Dunia bisa bangkit untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Sekalipun terdapat gangguan karena pandemi COVID-19.

Hermawan mengatakan, pandemi COVID-19 juga menjadi momentum bagus untuk mengingatkan kembali perlunya mencapai 17 target dari SDGs 2030.

Airlangga Pede Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh di Atas 5 Persen

“Semua hal yang dulu dianggap seperti dalam paradigma ‘Belanda masih jauh’, menjadi suatu masalah yang muncul di hadapan mata dan mendesak untuk diselesaikan. Karena itu, dalam proses relief, recovery, reform, berbagai target dari SDGs mulai mendapatkan perhatian agar bisa dicapai,’ katanya dari keterangan, Jumat, 27 Mei 2022.

Hal itu menurutnya dapat dicapai, karena nyatanya pandemi COVID-19 bukan hanya berisi hal-hal yang menyedihkan. Tetapi bahkan membuat perusahaan mencapai kinerja yang tidak pernah terbayangkan bisa tercapai dalam waktu singkat.

MK Tolak Gugatan Sengketa Pemilu 2024, Manko Airlangga: Pilpres Sudah Selesai

Hermawan Kartajaya

Photo :
  • youtube.com

Hermawan menuturkan, sejumlah perusahaan di dunia yang berhasil mencapai rekor market capitalization ke angka yang dulunya tidak terbayangkan. Begitu juga ada perusahaan yang mencatatkan laba yang dulunya tidak terbayangkan.

Kemudian pandemi COVID-19 juga menjadi momentum yang tidak terbayangkan. Misalnya, Jakarta yang dulu dikenal sebagai 10 besar kota termacet di dunia, pada masa pandemi bisa keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

“Memang ada kontribusi PSBB atau PPKM yang sebetulnya juga diterapkan di seluruh penjuru dunia, termasuk ada yang sampai lockdown besar-besaran,” jelasnya.

Hermawan menjabarkan hal tersebut dalam rangkaian acara Rakernas Indonesia Marketing Association (IMA) yang berlangsung secara offline di Bandung. Di mana itu kembali diselenggarakan Studium Generale atau Kuliah Umum yang dilakukan di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya