Ekonomi Indonesia Tumbuh, J Trust Bank Pede Capai Target Bisnis 2022

RUPS Tahunan J Trust Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi J Trust Indonesia.

VIVA – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) optimistis dalam merealisasikan rencana bisnis pada 2022 seiring dengan kinerja bank yang baik pada 2021. Meskipun ekonomi kini masih akan diliputi oleh tantangan dan ketidakpastian karena belum berakhirnya pandemi COVID-19.

Alasan Negara Arab Lebih Pilih Dukung Israel daripada Iran, Khawatir Perang Makin Luas

Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai mengatakan, optimisme tersebut juga tercermin dari kinerja J Trust Bank pada 2021 menunjukkan kemajuan dan pencapaian positif. Hal itu, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional secara bertahap, dan karena dukungan penerapan strategi yang tepat dan efektif.

"J Trust Bank optimistis dengan prospek usaha ke depannya seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Ritsuo dikutip dari keterangannya, Jumat 27 Mei 2022.

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Ilustrasi aktivitas perbankan

Photo :
  • U-Report

Dalam RUPST yang digelar hari ini,  dia pun memaparkan penyaluran kredit bank meningkat sebesar 36,25 persen dari 2020, menjadi Rp10,02 triliun di 2021. Simpanan nasabah juga mengalami peningkatan sebesar 22,05 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp15,95 triliun.

Airlangga Pede Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh di Atas 5 Persen

"J Trust Bank akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat," katanya.

Selain itu, rasio kredit bermasalah neto tercatat menjadi 2,32 persen di 2021 dibandingkan 2,72 persen di 2020. Serta terjadi peningkatan komposisi CASA menjadi 18,48 persen di 2021 dibandingkan 14,70 persen di 2020.

Dari sisi permodalan, J Trust Bank telah melakukan pemenuhan modal inti minimum bank paling sedikit Rp2 triliun yang bersumber dari setoran modal pemegang saham pengendali bank. Karena itu, rasio kewajiban penyediaan modal minimum bank meningkat menjadi 15,82 persen pada 2021, dibandingkan 11,59 persen di tahun sebelumnya.

Lebih lanjut menurutnya, kondisi likuiditas perseroan juga tetap memadai. Hal itu tercermin dari meningkatnya rasio kecukupan likuiditas menjadi 168,22 persen pada 2021, dibandingkan 147,13 persen di tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya