- Bumi Resources
VIVA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 32,6 persen pada kuartal I 2022. Di mana, pada kuartal-I 2021 tercatat senilai US$1,03 miliar dan kini meningkat menjadi sebesar US$1,37 miliar.
Terlepas dari kondisi pandemi saat ini yang berdampak pada berbagai sektor, BUMI tetap dapat menjaga kegiatan operasional yang mendekati normal. Tren peningkatan tersebut dinilai masih akan terus berlanjut.
“Beban pokok pendapatan meningkat 25,5 persen di Q1 2022 dibandingkan dengan Q1 2021 dari sebelumnya US$838.4 juta menjadi US$1,05 miliar karena efek peningkatan royalti menjadi 28 persen,” ujar Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava lewat keterangan resmi, Rabu 1 Juni 2022.
Batu Bara dari site BUMI, PT Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur.
- Dok. BUMI
Sementara itu, laba usaha tercatat meningkat sebesar 78,5 persen menjadi US$259,7 juta dari US$145,5 juta di kuartal I 2021. Kemudian laba sebelum pajak naik sekitar 122,1 persen menjadi US$190,8 juta dari yang sebelumnya sebesar US$85,9 juta.
Laba Bersih Naik 380,5 Persen
Lebih lanjut, Dileep menjelaskan, laba bersih di kuartal I-2022 juga meningkat sebesar 380,5 persen menjadi US$120,6 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya US$25,1 juta.
Untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik menjadi US$43,3 juta, dibandingkan dengan rugi sebesar US$11,7 juta pada kuartal I 2021 atau meningkat sebesar US$55,0 juta.
“BUMI selalu memastikan yang terbaik untuk menjaga produksi mendekati normal seiring dengan menurunnya pandemi COVID-19. Hujan deras dan efek La Nina di area pertambangan berimbas pada penurunan produksi Q1 2022 Perseroan sebesar 16 persen menjadi 16,3 MT vs 19,3 MT pada periode yang sama di tahun 2021,” jelasnya.
Namun, harga jual rata-rata meningkat 59 persen dari US$53,1/ton di Kuartal I 2021 menjadi US$84,5/ton di kuartal I 2022. Adapun peningkatan itu sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini. Hal itu dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan dan telah membawa harga batu bara ke level tertinggi dalam 10 tahun.
BUMI juga melaporkan pembayaran sebesar US$613,0 juta atas utang pokok dan bunga Tranche A yang telah dibayarkan hingga April 2022.
"Dengan membaiknya sektor batu bara, dan tren kenaikan harga batu bara yang masih berlanjut pada kuartal II-2022. Perseroan berharap dapat meningkatkan kinerjanya secara signifikan di tahun 2022. Meskipun masih terdapat berbagai macam tantangan baik global maupun domestik yang memengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia," paparnya.
