Fasilitas Bea Cukai di Kawasan Industri Diklaim Dongkrak Ekspor

Dirjen Bea dan Cukai Askolani.
Sumber :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

VIVA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat, insentif di kawasan industri atau berikat saat ini jumlahnya meningkat pesat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Di mana fasilitas itu diberikan untuk meningkatkan ekspor nasional.

Moeldoko Sebut Insentif Hybrid Hambat Mobil Listrik, Toyota Komentar Pedas

Selain itu, fasilitas tersebut juga merupakan bentuk kebijakan Pemerintah untuk membangun kawasan-kawasan ekonomi. Antaralain fasilitas kepabeanan dan perpajakan yang diberikan Pemerintah untuk usahanya di wilayah masing-masing.

“Ini terbukti kemudian kalau kita lihat dari fasilitas kita IKM kepada UMKM tahun 2017 nilai ekpornya mencapai US$3,1 juta dan di 2021 bisa meningkatkan ekspor menjadi US$43 juta. Jadi ini meningkat berkali lipat dari 2017 ke 2021,” ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani dalam Media Briefing DJBC, Kamis, 2 Juni 2022.

Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Indodax Sebut Bisa Tingkatkan Kepercayaan

DJBC merinci untuk jumlah perusahaan yang telah menerima fasilitas kepabeanan pada kawasan berikat sebesar 1.349 perusahaan. Kemudian kemudahan impor tujuan ekspor sejumlah 355 perusahaan, dan perusahaan logistic berikat 150 perusahaan.

“Kawasan ini banyak ada di Cikarang, Bekasi, Purwakarta, Bogor, dan Tangerang sampai ada di Medan dan sampai di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi, dan Kalimantan,” jelasnya.

IISM dan Indonesia Cold Chain Expo 2024 Tawarkan Inovasi Teknologi Rantai Pasokan Bisnis makanan

Askolani mengatakan, dengan peningkatan ekspor tersebut akan sangat membantu sumber dari pertumbuhan ekonomi nasional Pascapandemi yang menghantam beberapa tahun ini.

Kawasan industri

Photo :
  • Kementerian Perindustrian

“Alhamdulillah kita bisa mendorong ekspor kembali meningkat sebelum masa pandemi. Dan peningkatan ekspor bisa di atas 10 persen itu juga mendorong daripada pertumbuhan ekonomi kita, yang saat ini semakin meningkat mencapai di atas 4 persen. Dan harapan kita bisa 5 persen di tahun 2022,” ujarnya.

Selain mendukung ekspor, dari daerah-daerah fasilitas tersebut juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya masing-masing. Di mana dengan itu telah menyerap banyak tenaga kerja di kawasan fasilitas tersebut.

“Kami melihat langsung bagaimana ribuan tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan-perusahaan yang mendapatkan fasilitas di kawasan itu. Yang kemudian itu menjadi salah satu tools untuk menyerap pengangguran. Sehingga tingkat pengangguran kita semakin  bisa kita turunkan,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya