- Yeni Lestari/VIVA.
VIVA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan alasan harga daging ayam dan sapi masih mengalami kenaikan hingga saat ini. Misalnya, daging ayam yang semula dijual dengan harga Rp21-22 ribu sekarang menjadi 26.000 per kilogramnya.
"Termasuk juga dengan daging sapi yang mengalami kenaikan," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, 16 Juni 2022.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyebut, faktor utama yang membuat harga daging ayam dan sapi mengalami kenaikan yaitu bahan pakan untuk hewan ternak. Sebab, hingga saat ini masih didapatkan secara impor.
"Ini tidak mudah, apalagi pangan yang impor. Ayam kenapa naik? Karena pakannya, selain dengan jagung, ternyata pakan tambahannya impor juga. Sapi juga pakannya impor," terangnya.
Kata Zulhas, ketergantungan pangan untuk ayam dan sapi yang didapatkan secara impor ini menjadi tugas lain dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam upaya menurunkan harga untuk masyarakat.
Mendag Zulhas sidak ke pasar.
- Yeni Lestari/VIVA.
Meskipun menurutnya, saat ini kebutuhan masyarakat untuk konsumsi daging sapi khususnya mengalami penurunan akibat merebaknya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di sejumlah wilayah.
"Problem utama kita jadi tidak bisa hanya pada aspek perdagangan saja, kita ini ketergantungan impor pangan," jelas Zulhas.
"Meskipun, daging sapi naik harga juga tapi pembelinya turun drastis akibat isu PMK. Jadi orang-orang memilih untuk mengurangi," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja untuk meninjau harga bahan pokok hingga sembako di Pasar Cibubur, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya, Zulhas mendengar sejumlah keluhan dari pedagang hingga pembeli yang mengeluh atas kenaikan harga.
