Ada Stagflasi Global, Sri Mulyani Ingatkan Ini ke Pemimpin Daerah

Menkeu Sri Mulyani dan Wamendagri John Wempi Wetipo.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, dunia saat ini sedang dalam tantangan stagflasi. Di mana dengan adanya hal tersebut menurutnya merupakan kombinasi yang berbahaya bagi perekonomian global.

Di Amerika Serikat, Sri Mulyani Bertemu CEO MCC Bahas Transportasi Publik di RI

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, seharusnya saat ini dunia tengah membayangkan pemulihan ekonomi akibat hantaman pandemi COVID-19. Namun, muncul masalah baru yaitu ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

“Ini artinya Bapak pemimpin daerah dalam situasi ini tekanan ke masyarakat kita lebih besar. Tadinya pandemi sekarang daya belinya mengalami penurunan,” ujar Ani dalam acara Pengarahan Kepada Pejabat Gubernur dan Bupati di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis 16 Juni 2022.

Dampak Pencopotan Pejabat Tak Sesuai Aturan, Kemendagri Blokir SIPD Pemprov Malut

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Risiko yang Intai Ekonomi Global, RI Siapkan Ini

Melalui hal itu menurutnya, seluruh pimpinan daerah harus menjaga keseimbangan dari konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia. Karena dari konflik itu menyebabkan harga tinggi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

“Efek ini yang ingin diputus, pengelolaan APBN dan APBD jadi kunci dan di sisi lain berasal dari kenaikan suku bunga yang menyebabkan biaya dari uang itu tinggi. Ini yang harus kita antisipasi agar APBN dan APBD sehat karena mendapat tekanan,” jelasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Lebih lanjut Ani juga mengatakan, kinerja ekonomi nasional saat ini juga sudah lebih baik. Dengan membaiknya kinerja ekonomi Indonesia diharapkan mampu menjaga ekonomi di atas 5 persen.

“Suatu nggak mudah kuncinya untuk selalu tumbuh di atas 5 persen, konsumsi rumah tangga bisa di atas 5 persen. Tahun 2021 pulihnya 2,0 persen kuartal IV 3 persen, makanya menjaga daya beli penting,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya