Kurangi Impor LPG, ESDM Dorong Diversifikasi Energi

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji.
Sumber :
  • Antara/HO-Kementerian ESDM

VIVA – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan cara untuk mengurangi impor Liquified Petroleum Gas (LPG). Salah satunya adalah dengan tetap menerapkan diversifikasi energi.

Jokowi Klaim Impor Jagung Turun dari 3,5 Juta Ton Jadi 450 Ribu Ton

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, perlu dilakukan koordinasi untuk menetapkan energi pengganti LPG bagi setiap wilayah. Sehingga program untuk mengurangi impor LPG berjalan dengan baik. 

"Jangan sampai bertumpuk-tumpuk, jadi yang diganti oleh listrik jangan diganti juga oleh gas bumi," kata Tutuka dikutip dalam keterangannya, Selasa 21 Juni 2022.

RI Sudah Impor 567,22 Ribu Ton Beras Maret 2024, Naik 921,51 Persen

Pemanfaatan Sumber Gas

Ilustrasi gas bumi

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Turun 12,76 Persen, BPS Catat Kinerja Impor Maret US$17,96 Miliar Gegara Ini

Tutuka melanjutkan, pengurangan impor LPG bisa dilakukan dengan beberapa cara. Wilayah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas bisa mengganti LPG dengan gas bumi sebagai energi. Sedangkan untuk wilayah yang tidak terdapat sumber gas bisa dengan menggunakan kompor listrik. 

"Kan ada sumber gas, ya kita pakai gas. kalau enggak ada sumber gas di kota-kota yang tidak ada sumber gas ya kita pakai listrik," ujarnya. 

Gas bumi, lanjut Tutuka, adalah energi yang bisa digunakan untuk apa saja dan harganya pun lebih murah. Dengan dimanfaatkanya sumber gas yang ada di dalam negeri maka tentunya akan memperkuat kemandirian energi.

"Dari banyaknya pemakaian gas itu lebih murah untuk menghasilkan sesuatu, produktivitasnya naik, efisiensi naik, akan nambah. Kalau kita pakai gas dan gambaran potensi yang banyak, estimasi kita 30 tahun masih bisa," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya