Sri Mulyani Ungkap G20 Amankan US$1,1 M Dana Antisipasi Pandemi

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan para anggota G20 telah mengamankan dana sebesar US$1,1 miliar yang merupakan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF).

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Sri Mulyani menjelaskan, dana tersebut diamankan dalam rangka pencegahan, persiapan dan respons (PPR) potensi terjadinya pendemi kembali di masa datang.

“Komitmen kontribusi sejumlah hampir US$1,1 miliar telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi,” katanya dalam konferensi pers The 1st G20 Finance and Health Ministerial Meeting, secara virtual, Selasa malam, 21 Juni 2022.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Sri Mulyani menuturkan, dana tersebut merupakan bentuk komitmen dari negara anggota G20 dan sudah termasuk kontribusi sebesar US$50 juta dari Indonesia. Mekanisme FIF merupakan bentuk pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.

FIF ini akan ditempatkan di Bank Dunia sedangkan tata kelola dan pengaturan operasionalnya masih terus dibahas. Hingga menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada November 2022.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

Sri mulyani menegaskan, upaya tersebut merupakan komitmen Presidensi G20 Indonesia untuk memberikan hasil nyata. Tidak sekadar mendukung, namun juga berkontribusi pada proposal pendirian FIF.

“Para pemimpin menyepakati pembiayaan untuk kesiapsiagaan pandemi perlu terus dibangun secara memadai dan berkelanjutan untuk dapat menciptakan dan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan baru,” jelas Sri Mulyani.

Selain mengenai FIF, pertemuan The 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia ini turut membahas terkait beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).

Kemajuan itu antara lain mengenai perkembangan rencana koordinasi antara keuangan dan kesehatan untuk PPR pandemi.

Hasil JFHMM hari ini akan menjadi bagian diskusi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pada Juli dan ditindaklanjuti dalam JFHTF selanjutnya dalam rangka menuju JFHMM ke-2 pada November 2022.

“Jadi ini akan menjadi diskusi yang berkelanjutan dan saya yakin bahwa banyak umpan balik dan diskusi yang sudah diberikan hari ini,“ tegasnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya