Ketika UMKM Terhambat Permodalan, Program Pertamina Jadi Solusi

Produk dari UMKM Mitra Binaan Pertamina.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA – SKK Migas mengapresiasi program pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan PT Pertamina. Upaya itu naikkan kelas UMKM Indonesia melalui terobosan pengoptimalan penggunaan e-commerce dan aplikasi digital. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, terobosan itu diharapkan diikuti kontraktor lain dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional minyak dan gas (migas).

“Pada prinsipnya kami mendukung program pemberdayaan UMKM melalui sistem digitalisasi, pembinaan kompetensi, bantuan pendanaan untuk meningkatkan produksi dan hal-hal lain, terutama Pertamina bisa melakukan pemberdayaan,“ jelas Erwin Suryadi, dalam keterangannya dikutip Rabu, 22 Juni 2022.

Hari Kartini, Perempuan Bisa Dapat Bunga Kredit BCA 3 Persenan

Baca juga: Naik Xpander ke Kejaksaan, Lutfi Beri Keterangan Soal Minyak Goreng

Dia mengamati pemberdayaan Mitra Binaan yang dilakukan Pertamina bisa menjadi role model. Menurutnya, pengembangan UMKM sebaiknya menyesuaikan kebutuhan UMKM yang dibina. 

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

“Komunikasi dan social mapping kuncinya. Kami juga menjalankan business matching melalui forum kapasitas nasional agar UMKM dapat berkembang dengan baik,” tuturnya.

Diketahui, program Kemitraan yang dilakukan Pertamina menjadi solusi dari berbagai permasalahan UMKM mulai dari permodalan, administrasi, teknologi dan akses pasar, termasuk di masa pandemi COVID-19. 

Perusahaan sejak 1993-2021 telah merangkul sebanyak lebih dari 65 ribu UMKM sebagai Mitra Binaan. Secara komulatif dana untuk UMKM yang tersalurkan sebesar Rp4,02 triliun dan sebanyak lebih dari 1,040 juta kapita mendapat manfaat ekonomi langsung dari Program Kemitraan Pertamina.

Pada masa sulit akibat pandemi COVID-19, terutama setelah adanya pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penularan, Pertamina memberdayakan 176 UMKM Mitra Binaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyediakan lebih dari 10 ribu produk dukungan.

Produk dukungan itu berupa produk multivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer, disinfektan, masker dan sebagainya untuk penanggulangan COVID-19. Nilai bantuan yang diberikan kepada UMK tercatat Rp3,09 miliar.

Selain itu, pada saat COVID-19 Pertamina mengaktifkan 30 Rumah BUMN (RB) yang membawahi 9.090 Mitra Binaan. Pelaku usaha didorong adaptif terhadap wabah COVID-19. 

Terdapat 420 UMKM mitra RB dengan nilai transaksi sebesar Rp14,07 miliar. Terhadap semua Mitra Binaan tersebut, Pertamina mendorong UMKM naik kelas melewati berbagai program yakni Go Global (peningkatan jangkauan pasar, produksi, dan omset), Go Online (mampu mengoptimalisasi penggunaan e-commerce), Go Digital (optimalisasi social media, aplikasi digital integrated cash solution), dan Go Modern (optimalisasi mesin guna peningkatan kapasitas). 

Pelaku UMKM binaan PT Pertamina (persero).

Photo :
  • Dok. Pertamina

Rosita, pemilik Monalisa Collection dari Kota Bandung, merupakan salah satu Mitra Binaan Pertamina yang sukses. Dia berhasil menyulap karung goni menjadi barang-barang cantik yang memiliki nilai jual, nilai guna, dan juga nilai estetika seperti tas, sepatu, kalung, masker, dan berbagai aksesoris pot bunga serta busana muslim. 

“Pengembangan produk berbahan goni terinspirasi dari sejarah penjajahan Jepang di mana orang tua saya memakai bahan tersebut untuk pakaian,“ tuturnya.

Produk yang didesain Rosita dibawa oleh Pertamina ke beberapa pameran, salah satunya Inacraft. Saat ini, Rosita sudah mampu menembus pasar luar negeri seperti Korea Selatan, Amerika Serikar dan Uzbekistan. 

"Rata-rata pendapatan saat ini sebesar Rp25 juta per bulan. Alhamdulillah barokah bisa membayar pegawai, membeli bahan baku, bayar BPJS, biaya pesantren dan kuliah anak, dan lain-lain," katanya.

Bisnis SanRah Food, Mitra Binaan Pertamina yang dikelola Lina Santika Rahmania dari Tangerang Selatan, melesat saat pandemi COVID-19. Lina menuturkan pada saat masyarakat tinggal di rumah akibat pandemi, konsumsi olahan makanan beku meningkat. 

“Semua orang pasti butuh makan. SanRah Food menyediakan alternatif makanan olahan mulai dari daging bebek, daging ayam, sapi, hingga ikan laut,” tuturnya.

Berkat bantuan Pertamina, tutur Lina, omzet SanRah Food bisa meningkat menjadi Rp60-70 juta per bulan. Penjualan produk ini melalui jalur online sehingga sudah merambah pasar internasional seperti Malaysia, Hongkong dan Singapura.  

“Penjualan frozen food secara online melalui marketplace dan media sosial merupakan sebuah kemajuan besar bagi pengusaha UMK seperti saya sehingga dapat bertahan di saat pandemi,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya