Kemendag Targetkan Perdagangan RI-UEA Tembus US$12 M, Ini Caranya

Dirjen PPI Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah menandatangi persetujuan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE–CEPA), pada Jumat, 1 Juli 2022 lalu.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (PPI Kemendag) RI, Djatmiko Bris Witjaksono berharap, IUAE-CEPA bisa menjadi kendaraan, untuk mendorong hubungan perdagangan yang semakin intensif antara Indonesia-Uni Emirat Arab.

Dengan nilai perdagangan bilateral antara Indonesia-UEA yang telah menyentuh angka US$4 miliar per 2021 lalu, Djatmiko menargetkan capaian itu bisa melonjak hingga tiga kali lipat atau sekitar US$12 miliar dalam lima tahun ke depan.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

"Dengan adanya IUAE-CEPA ini, nilai perdagangan kita dengan Uni Emirat Arab diharapkan bisa meningkat dua sampai tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan," kata Djatmiko dalam telekonferensi, Senin, 4 Juli 2022.

Dia pun optimis target tersebut bisa tercapai dalam lima tahun ke depan. Sebab, menurutnya posisi Uni Emirat Arab sebagai negara hub di kawasan tersebut sangat lah strategis. Hal itu bahkan dinilai serupa dengan strategisnya posisi Singapura di kawasan Asia Tenggara.

Daftar Harga Pangan 19 April 2024: Bawang hingga Telur Naik

Ilustrasi Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Meskipun kalau dilihat dari skala UEA ini tidak besar, baik produk maupun pasarnya, tapi justru jaringannya sangat luar biasa," ujarnya.

Djatmiko menegaskan, jaringan ekonomi dan perdagangan yang dimiliki UEA itulah yang menurutnya mampu menempatkan UEA sebagai salah satu negara yang aktif dalam kegiatan perdagangan dan investasi keuangan.

Bahkan, penetrasi sektor perdagangan dan investasi keuangan UEA itu bisa merambah, hingga masuk sampai ke wilayah-wilayah di Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan lain sebagainya.

Selain itu, lanjut Djatmiko, pemerintah RI dipastikan juga telah melihat adanya manfaat tambahan, untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah UEA di berbagai sektor lainnya. Hal itu termasuk di segmen ekonomi dan keuangan syariah, baik dalam bidang fashion hingga sertifikasi halal.

"Kemudian di bidang digital, Pemerintah juga akan melakukan kerja sama dengan UEA, termasuk di dalamnya mendorong partisipasi dan peran aktif dari para pelaku UMKM," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya