Mendag Pede Percepatan Ekspor CPO Bisa Dongkrak Harga TBS

Buruh memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di areal perkebunan sawit
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jojon

VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan, setelah memenuhi kebutuhan minyak goreng curah domestik Rp14.000 per liter, program selanjutnya yang harus dilakukan Kemendag adalah mempercepat ekspor crude palm oil (CPO) ke negara konsumen.

Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul Vehicle Declaration dalam Sistem CEISA 4.0

Hal itu diyakininya akan mampu mendongkrak harga tandan buah segar (TBS) di pasaran lokal, seiring tingginya permintaan yang mendorong lonjakan produksi dan kebutuhan TBS tersebut.

"Setelah minyak goreng curah Rp14.000 per liter stoknya aman dan tersedia di mana-mana, maka program selanjutnya yang harus saya selesaikan adalah agar nanti ekspor CPO-nya lancar," kata Zulhas di Pasar Ciracas, Selasa 5 Juli 2022.

Kemenkeu Monitor Dampak Konflik Israel-Iran ke Ekspor RI

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 5 Juli 2022: Global Turun, Antam Stagnan

"Kalau ekspornya lancar, maka masalah harga TBS yang anjlok diharapkan bisa kembali tinggi," ujarnya.

Ribuan Produk Kerajinan RI Bakal Banjiri Pasar Kanada

Zulhas menjelaskan, rendahnya harga TBS diakibatkan tangki-tangki penampung CPO penuh stok, setelah Indonesia sempat memblokir ekspor CPO waktu lalu. Sehingga, ketika saat ini ekspor tersebut ingin kembali dibuka, maka diperlukan waktu penyesuaian guna memulihkan permintaan.

"Kemarin sempat kita setop angkutan logistiknya, sehingga menimbulkan jeda waktu penyesuaian. Maka, mudah-mudahan sekarang ketika angkutan logistik sudah siap, pasar juga sudah siap," kata Zulhas.

Sampai kemarin, Zulhas mengaku bahwa negara-negara importir CPO asal Indonesia yang sudah beri izin untuk mendapatkan jatah CPO, baru sekitar 66 persen. 

Pekerja sedang memasukkan minyak sawit (CPO) ke kapal tongkang.

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Dengan masih adanya sejumlah negara yang mengantre izin serupa dari Indonesia, Mendag pun berupaya untuk mempercepat pengiriman ekspor CPO yang sudah mendapatkan izin tersebut.

"Maka ketika nanti ekspornya sudah lancar, pabrik-pabrik bisa mengosongkan tangkinya, mereka akan berebut membeli TBS (untuk terus memproduksi CPO). Kita juga sudah minta kepada pengusaha-pengusaha itu, untuk wajib membeli TBS Rp1.600 per kg," kata Zulhas.

"Tapi kalau tangkinya penuh kan dia belinya sedikit. Karena tidak bisa produksi akibat tangkinya penuh, makanya ekspornya ini kita percepat. Diharapkan, di situlah nanti harga akan ketemu, paling tidak Rp2.000, Rp2.500, atau bahkan bisa sampai Rp3.000 per kg," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya