Hal yang Ditakutkan Sri Mulyani dari Kenaikan Inflasi

Menkeu Sri Mulyani.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, untuk terus mewaspadai tekanan inflasi yang terjadi di sektor pangan.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Ani begitu sapaan akrabnya menyebut, pada sektor pangan itu dapat terjadi akibat dari kondisi ekonomi global saat ini. Di mana utamanya akibat dari perang Rusia dan Ukraina, yang menyebabkan gangguan rantai pasokan.

“Tantangan dan tekanan inflasi dari pangan harus kita waspadai. Berbagai negara sudah mengalami tekanan dari kenaikan harga pangan yang sangat signifikan, Ini yang menjadi perhatian kita,” ujar Ani dalam Securitization Summit 2022, Rabu 6 Juli 2022.

Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 Juli 2022: Global Naik dan Antam Anjlok

Untuk sekarang, Ani mengatakan Indonesia masih dalam keadaan aman dari sisi pangan. Bahkan dia menyebut dalam tiga tahun terakhir dari produksi beras sudah mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

“Alhamdulillah dari sisi pangan kita dalam tiga tahun terakhir dari produksi beras maupun produk-produk komoditas itu memiliki kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan ekspor ke luar negeri,” jelasnya.

Indonesia dalam sektor pangan jelasnya, akan terus mencoba untuk membangun ketahanannya sendiri. Hal itu karena dalam kondisi geopolitik dan ekonomi yang saat ini sedang menjadi salah satu isu mengemuka.

Harga komoditas pangan stabil

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

“Di dalam G20 ini juga akan menjadi salah satu isu yang akan menjadi perhatian, karena pangan ini sekarang menjadi sumber inflasi dunia. Dengan adanya perang di Ukraina yang menimbulkan dampak terhadap supply chain dan supply dari makanan maupun dari pupuk,” terangnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2022 telah terjadi inflasi sebesar 0,61 persen secara month to month (mtm) atau bulanan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, penyumbang inflasi Juni 2022 utamanya berasal dari harga bergejolak. Dengan komoditas penyumbang yakni cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya