Kembangkan Bandara Kualanamu, Angkasa Pura Aviasi Cari Mitra Strategis

Sejumlah calon penumpang pesawat udara menunggu di ruang tunggu Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada H-2 lebaran Idul Fitri, Minggu 1 Mei 2022.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA Bisnis – Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara akan dikembangkan dengan kapasitas terminal mencapai 15 juta penumpang. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, pengembangan infrastruktur akan menjadi prioritas utama.
 
"Prioritas pertama itu dengan tambahan pengembangan infrastruktur, tidak kurang, hampir Rp1,7 triliun dalam waktu tiga tahun ke depan," kata Awaluddin di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 7 Juli 2022.

Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan Sampai Surabaya, Luhut Bentuk Tim Percepatan dengan China

Direktur Utama di PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Di satu sisi, Awaluddin mengatakan, pihaknya melalui Angkasa Pura Aviasi saat ini sudah menyiapkan lahan seluas 200 hektare (ha). Saat ini, anak usaha AP II itu tengah mencari kemitraan guna pengembangan aspek infrastrukturnya.

Bus Putra Sulung Tertabrak Kereta Api di OKU Timur, Penumpang Berhamburan

"Kalau yang 200 ha kita konsepnya partnership. Kita mencari mitra strategis untuk pembangunannya melalui Angkasa Pura Aviasi, bukan AP II lagi," ujarnya.

Dengan optimalisasi Bandara Kualanamu, Awaluddin optimistis bahwa hal itu akan turut mendongkrak traffic penerbangan dari dan ke bandara tersebut. Baik untuk kapasitas penumpang maupun untuk kapasitas kargo.

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

"Otomatis dia (kapasitas traffic akan naik). Karena pesawat yang keluar negeri itu dia kan tidak hanya membawa penumpang saja, tapi ada logistik yang dibawanya," kata Awaluddin.

Kebijakan Vaksin Booster di Bandara

Mengenai kebijakan vaksin booster yang akan kembali diberlakukan sebagai prasyarat perjalanan, Awaluddin mengaku tidak khawatir jika hal itu akan memengaruhi potensi kenaikan penumpang di Bandara Kualanamu tersebut.

Dia meyakini bahwa antusiasme masyarakat untuk melakukan perjalanan udara, terutama setelah terhalang pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir, juga masih akan tinggi.

"Enggak masalah (dengan kebijakan vaksin booster). Karena sekarang kan sebagian besar masyarakat sudah booster, jadi ini hanya menegaskan saja. Saya yakin itu tidak mengurangi minat orang untuk terbang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya