Rupiah Melemah ke Level Rp14.982 per Dolar AS Gara-gara Ini

Ilustrasi rupiah melemah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi 11 Juli 2022, pukul 09.19 WIB. Rupiah melemah sebesar 9 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.982 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.979 per dolar AS.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp14.981 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dolar AS ditutup melemah terhadap sebagian besar mata uang negara maju meskipun pasar tenaga kerja AS tercatat lebih kuat dari yang diharapkan.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

“Non-Farm Payroll AS tercatat 372 ribu lebih tinggi dari yang perkiraan 262 ribu, tetapi lebih rendah dari periode sebelumnya, 390 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran AS tercatat stabil di 3,6 persen,” ujar Josua saat dihubungi VIVA Bisnis, Senin 11 Juni 2022.

Josua melanjutkan, dengan indikator pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari yang diharapkan akan meningkatkan kemungkinan the Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya.

OJK Reveals Tips to Manage Finance for Housewife

“Sebelum rilis data pasar tenaga kerja, dolar AS cenderung melemah terhadap semua mata uang G10. Namun setelah rilis, dolar AS memangkas pelemahannya dan ditutup melemah 0,11 persen menjadi 107,01,” jelasnya.

Rupiah Melemah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Tetapi di sisi lain rilis data pasar tenaga kerja juga mendorong yield US Treasury (UST) naik 9 basis poin menjadi 3,08 persen.

“Pekan lalu, dolar AS cenderung menguat terutama karena kekhawatiran resesi meningkat, yang mendorong aset safe haven yang lebih kuat. Sepanjang minggu dolar Index naik 1,78 persen wtw,” terangnya.

Adapun untuk rupiah cenderung menguat terhadap dolar AS pada Jumat, yang mana itu didukung oleh penguatan risk-appetite dari investor. Pada risk appetite meningkat setelah pemerintah China mempertimbangkan untuk memberikan stimulus untuk pembiayaan infrastruktur.

“Penguatan Rupiah juga didukung oleh proyeksi inflasi yang lebih rendah di AS, sejalan dengan pasar tenaga kerja AS yang longgar. Rupiah diperdagangkan menguat 0,13 persen menjadi Rp14.977 per dolar AS,” jelas Josua.

Sementara pada pekan lalu, rupiah diperdagangkan melemah sebesar 0,26 persen wtw. Josua memperkirakan rupiah akan berkisar di Rp14.925-Rp15.050.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya