Transformasi Digital, Sri Mulyani: Biaya Operasional Pemerintah Turun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Bali.
Sumber :
  • ANTARA/Sanya Dinda

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dirinya senang, karena biaya operasional Pemerintah selama pandemi menurun. Penurunan biaya itu ada pada pembelian alat tulis kerja (ATK) Pemerintah.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

“Yang paling senang sebagai Menteri Keuangan Pak Gub, biaya operasional pemerintah menurun Pak. Jadi pembelian ATK turun, tapi sekarang biaya internet naik jadi berubah, birokrasi pinter caranya turun di ATK terus naikin di internet,” ujar Sri Mulyani di Bali International Convention Center, Senin 11 Juni 2022.

Ani begitu sapaan akrabnya melanjutkan, meskipun pada biaya internet dinaikan tetapi itu jauh lebih efisien dan aman.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 11 Juli 2022: Global dan Antam Stagnan

“Kita melihat di Kementerian Keuangan transformasi digital terlihat dari cara mereka mengelola anggarannya sekarang berubah. Dan selama pandemi karena semuanya kita dipaksa untuk pindah ke digital sekarang semua biaya capex (pengeluaran modal) untuk zoom dan berbagai konektivitas menjadi sangat meningkat,” jelas Ani.

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Ani berharap dengan yang saat ini yang beralih ke digital, untuk pertemuan dan rapat biaya tidak terlalu banyak bertambah. Meskipun jelasnya penting dilakukan pertemuan secara fisik yang mana dalam hal ini sebagai penggerak ekonomi nasional.

“Meskipun untuk menggerakan ekonomi terutama untuk Pak Gubernur Bali karena kalau kita semua zoom terus ya berarti nggak pernah pergi ke Bali. Jadi memang tetap ada keseimbangan untuk kegiatan pemerintah yang bisa menggerakkan masyarakat,” jelasnya.

Transformasi digital.

Photo :
  • Freepik

Sementara itu, Ani menjelaskan pada keuangan negara memang digunakan untuk transformasi dalam hal ini yaitu, ekonomi, pemerintahan, dan masyarakat.

“Ada dua inisiatif yang kita sangat berperan bersama Kemendagri, Kominfo, Bappenas yaitu e-government. Bayangkan Kita punya 400 ribu aplikasi dan juga 24 ribu kemudian. Setiap kementerian lembaga itu punya 2.700 data base sendiri-sendiri,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya