Rupiah Melemah ke Rp14.991 per Dolar AS Dipicu Ancaman Resesi Global

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 12 Juli 2022. Terpantau pukul 09.11 WIB, rupiah melemah sebesar 16 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.991 per dolar AS, dibanding penutupan sebelumnya senilai Rp14.975 per dolar AS.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore mematok rupiah di angka Rp14.969 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, gonjang-ganjing ekonomi global yang terjadi saat ini akan menyebabkan terjadinya resesi akibat dari naiknya harga komoditas. Kemudian, hal ini juga akan menyebabkan tingginya inflasi.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

"Sehingga Bank Sentral global menaikkan suku bunga yang berdampak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami kontraksi yang membuat negara-negara maju, berkembang serta negara-negara miskin mengalami kontraksi ekonomi," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa 12 Juli 2022.

Ilustrasi gaji dalam rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

OJK Reveals Tips to Manage Finance for Housewife

Ekonomi Indonesia Akan Tetap Kuat

Namun, untuk Indonesia, Ibrahim menuturkan ekonomi akan tetap kuat dalam menghadapi ancaman yang datang dari eksternal. Indikasi tersebut bisa dilihat dari data ekonomi domestik yang menunjukkan perbaikan.

"Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia naik US$800 juta menjadi US$136,4 miliar pada Juni 2022. Posisi cadangan devisa Juni 2022 menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret 2022," jelasnya.

Ibrahim melanjutkan, kendati terjadi outflows tetapi peningkatan cadangan devisa terjadi yang disebabkan oleh penerbitan global bond serta penerimaan pajak dan jasa.

Untuk gejolak yang dialami oleh pasar keuangan tanah air, lanjutnya, masih tak bisa dilepaskan dari kondisi eksternal yang memang belum mendukung. Namun pemerintah dan Bank Indonesia optimis bisa menanggulangi Bersama-sama sehingga gejolak eksternal masih bisa diredam dengan data fundamental yang kuat.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.960-Rp14.990," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya