Rusia Akan Bicara Dampak Perang di 3rd FCMBG-FCBD Meeting G20 di Bali

Kursi delegasi Rusia untuk pertemuan Finance and Central Banks Deputies (FCBD) G20 di Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – Delegasi Rusia bakal menghadiri secara fisik pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (3rd FMCBG) dan Finance and Central Banks Deputies (3rd FCBD) Meeting G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.

Rupiah Melemah, BI Koordinasi dengan Pemerintah Lakukan Langkah Stabilisasi

Kegiatan pada Rabu, 13 Juli 2022 adalah pertemuan FCBD. Sedangkan acara puncak atau setingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral akan berlangsung pada Jumat, 15 Juli 2022.

Akan tetapi, Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov dikonfirmasi hanya akan hadir secara virtual. Secara fisik, Anton akan diwakili Deputi Menteri Keuangan Rusia untuk datang ke Indonesia.

Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS

"Rusia menterinya hadir virtual dan deputinya hadir fisik. Tapi nanti intervensinya (tetap) datang dari Menkeunya," kata Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral (PKPPIM) Kementerian Keuangan, Dian Lestari.

G20 Indonesia 2022. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim
Survei BI Ungkap Keyakinan Konsumen Akan Ekonomi Indonesia Naik

Dian melanjutkan, delegasi Rusia bisa secara aktif berdiskusi saat sesi penyampaian pandangan. Yaitu terkait ekonomi global yang di dalamnya juga dibahas tantangan global saat ini. Termasuk dampak perang sebagai anggota G20

"Jadi dampak perang sebagai bagian member (G20). Mereka akan diberi kesempatan memberikan pandangannya," katanya.

Ia melanjutkan, pihak Rusia juga akan menjadi partisipan yang yang mengikuti jalannya seminar.

"Tapi kemudian speaker kita juga sudah kita tentukan siapa saja menteri-menteri, orang internasional yang berbicara. Tapi tentunya semua member diberikan kesempatan menyampaikan pandangan," katanya. 

Dalam side event, beberapa agenda telah dibahas yaitu terkait mata uang digital bank sentral hingga digitalisasi pembayaran lintas batas negara (cross border). 

Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral Republik Indonesia menyatakan, white paper atau rancangan desain kebijakan mata uang digital bank sentral (CBDC) RI atau 'Rupiah Digital' akan diluncurkan akhir tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya