- Facebook Muhammad Ichsan
VIVA – Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono memastikan, saat ini pihaknya sudah menambah 50 armada mobil listrik armadanya di lapangan. Sehingga totalnya telah mencapai 110 unit.
Dia menjelaskan, penambahan armada mobil listrik itu dilakukan untuk memperkuat layanan Blue Bird, khususnya di tiga kota utama.
"Nanti penambahan unit kendaraan listrik tersebut rencananya akan dioperasikan di Jakarta, Tangerang, dan Bandung," kata Andre di kantornya, kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Juli 2022.
Andre mengakui bahwa investasi di mobil listrik untuk keperluan penambahan armada Blue Bird ini, memang empat kali lebih mahal jika dibandingkan dengan mobil konvensional. Sebab, harga untuk tiap unit mobil listrik ini berkisar antara Rp600-Rp650 juta.
Toyota Prius PHEV jadi mobil taksi Bluebird.
- Dok: TAM
"Memang lebih mahal empat kali lipat dibandingkan mobil konvensional," ujar Andre.
Meskipun ada juga mobil listrik yang harganya lebih murah dari kisaran itu, namun Andre mengaku bahwa kapasitasnya juga sangat kecil. Karena itu dalam hal pelayanan, dia tetap ingin Blue Bird bisa memberikan kenyamanan kepada para pelanggannya.
"Kita percaya Blue Bird harus memiliki kendaraan yang berkualitas. Itu salah satu pertimbangan kita," ujarnya.
Diketahui, sejak tahun 2019 Blue Bird telah memulai penggunaan armada mobil listrik untuk layanan taksinya di Jakarta. Hal itu dimulai dengan meluncurkan 25 unit BYD E6 A/T, dan empat unit Tesla Model X 75D.
Jumlah armada mobil listrik yang dimiliki oleh Blue Bird sebelumnya mencapai 60 unit, di mana 30 unit untuk layanan taksi dan 30 unit sisanya untuk rental.
Saat ini, ada empat model mobil listrik yang digunakan oleh Blue Bird, yakni Tesla X 75D untuk e-Silverbird. Kemudian, BYD E6 dan BYD T3 untuk e-Bluebird, serta Hyundai Ionic dan Kona untuk kendaraan sewa jangka panjang Goldenbird.
