Ancam Stabilitas, Negara G20 Sepakat Atur dan Awasi Aset Kripto

Pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 (3rd FMCBG) di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Sumber :
  • g20.org

VIVA Bisnis – Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd FMCBG) G20 menyepakati untuk meningkatkan pengawasan sektor keuangan digital. Salah satunya adalah terkait dengan aset kripto yang mulai marak.

Neraca Perdagangan RI pada Maret 2024 Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, itu sebagai langkah memperkuat sektor keuangan dengan respons monitoring dan mengoptimalisasi digitalisasi. 

"Dalam hal ini G20 akan terus meningkatkan pengawasan dan regulasi dari aset-aset kripto," kata Perry, di Nusa Dua Bali, dikutip Minggu, 17 Juli 2022. 

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Ilustrasi kripto.

Photo :
  • The Verge

Dalam pembukaan 3rd FMCBG G20 di hari kedua, Sabtu, 16 Juli 2022, Gubernur BI Perry Warjiyo juga bicara tentang pasar aset kripto yang jadi salah satu dari lima topik pembahasan.

Kinerja Industri Pengolahan RI Kuartal I-2024 Moncer, BI: Ada di Fase Ekspansi

Perry mengatakan, Financial Stability Board (FSB) atau Dewan Stabilitas Keuangan telah menyampaikan penilaian tentang risiko terbaru dari aset kripto. Ada ancaman terhadap stabilitas keuangan global dari aset kripto.

"Laporan (FSB) ini menggarisbawahi potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan global karena skalanya, kerentanan struktural, dan meningkatnya keterkaitan dengan sistem keuangan tradisional (konvensional)," kata Perry di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 16 Juli 2022.

FSB, lanjut dia, terus mempromosikan implementasi efektif dari rekomendasi tingkat tinggi untuk regulasi, pengawasan, dan pengawasan pengaturan 'stablecoin global' tersebut. 

"Selain itu, FSB telah mengidentifikasi implikasi peraturan dan kebijakan utama dari pengembangan pasar aset kripto, termasuk pasar stablecoin," katanya. 

Selanjutnya, Perry mengatakan, perkembangan terkini di pasar aset kripto juga mendesak FSB untuk terus membangun kesadaran publik akan risiko yang terkait dengan aset kripto.

Dengan latar belakang tersebut, Perry meminta pandangan dari para Menkeu, Gubernur Bank Sentral, dan lembaga keuangan global yang hadir di 3rd FMCBG Meeting G20 untuk menyampaikan pandangannya.

"Pandangan anda tentang masalah-masalah mendesak dari perkembangan pasar aset kripto baru-baru ini serta strategi untuk mempromosikan pendekatan regulasi dan pengawasan yang konsisten terhadap aktivitas aset kripto, akan menjadi penting sebagai bagian dari menjaga stabilitas keuangan global," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya