Kompensasi Listrik-BBM Cair Rp104,8 T, Sri Mulyani: Untuk Jaga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers hasil 3rd FMCBG G20 Indonesia 2022.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Pemerintah telah membayarkan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik sebesar Rp104,8 triliun.

Harga Minyak Dunia Naik Buntut Konflik Israel-Iran, Pertamina Pastikan Harga BBM Tak Naik

Sri Mulyani mengatakan, untuk kompensasi di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebelumnya hanya sebesar Rp18,5 triliun. Namun dengan adanya gejolak harga energi kompensasi ditambah sebesar Rp275 triliun.

"Sudah ditambah Rp275 triliun anggarannya dengan persetujuan DPR dan sudah ditulis Perpres baru nomor 98/2022. Dan dari Rp18,5 plus Rp275 triliun ini kita sudah bayarkan Rp104,8 triliun, jauh lebih besar dari anggaran semula," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu, 27 Juli 2022.

Konsumsi BBM Pertamina Meningkat 42 Persen di Sumut saat Mudik Lebaran 2024

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, hal itu dilakukan Pemerintah untuk menahan harga listrik, minyak, dan gas agar masyarakat tidak terkena dampak akibat naiknya harga energi dunia.

"Kalau enggak ini bisa mengguncang inflasi seperti negara dunia. Namun memang ongkosnya lebih besar bagi APBN kita yaitu, Rp275 triliun ini buat kompensasi dan subsidi kita tambah Rp77 triliun," jelasnya.

Iran-Israel Memanas, Sri Mulyani Kumpulkan Pejabat Kemenkeu Bahas Antisipasi Situasi Ekonomi

Pertamina menjaga pasokan energi memenuhi kebutuhan BBM dan LPG bersubsidi

Photo :
  • Pertamina

"Jadi secara total hampir Rp350 triliun kenaikan buat menahan harga bbm, gas, dan listrik. Buat subsidi sudah kita belanjakan Rp96,4t dari total anggaran Rp206,7 triliun plus Rp77 triliun yang kita tambahkan dalam  anggaran subsidi," tambahnya.

Selain itu, Ani menyampaikan di 2022 ini Pemerintah selain mewaspadai kenaikan harga subsidi karena faktor harga. Juga mewaspadai kenaikan subsidi dari faktor kuantitas BBM solar dan minyak tanah yang naik dari 2021 sebesar 6,1 juta kilo liter (KL) menjadi 7,0 juta KL di 2022.

Petugas mengisi BBM Non Subsidi di SPBU.

Photo :
  • VIVA/B.S Putra

Kemudian, LPG 3 kilogram (kg) dari 3,0 metrik ton (MT) di 2021 menjadi 3,2 MT di 2022. Listrik subsidi 37,5 pelanggan menjadi 38,5 juta pelanggan, pupuk 3,8 juta ton menjadi4,1 juta ton.

Selanjutnya, subsidi perumahan dari 54,5 ribu unit pada 2021 menjadi 63,2 ribu unit. Serta penyaluran KUR 123,3 triliun menjadi 179,3 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya