Kawasan Industri Cikarang Tumbuh, LPCK Ikut Diuntungkan

Ilustrasi Kawasan Industri.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA Bisnis – Kawasan Industri Cikarang terus bertumbuh. Dalam riset terbaru konsultan properti, JLL Indonesia, disebutkan bahwa dari seluruh wilayah Jabodetabek, total lahan eksisting kawasan industri pada Kuartal I-2022 mencapai 2 juta meter persegi. 45 persen di antaranya berada di kawasan Cikarang.

Cetak Pra Penjualan Rp 1,3 Triliun pada 2023, Lippo Cikarang Kantongi Laba Bersih Rp 108,6 Miliar

Tingkat okupansinya juga terus menunjukkan tren yang membaik dengan rata-rata mencapai 93 persen. 

"Sebagian besar permintaan kawasan industri pada Kuartal I-2022 terlihat di wilayah Cikarang karena kemudahan akses dan kenyamanan. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan infrastruktur yang membuat Cikarang memiliki aksesibilitas maupun fasilitas yang terus berkembang," jelas laporan tersebut. 

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

Laporan yang sama juga menginformasikan bahwa permintaan pergudangan di wilayah Cikarang masih didominasi oleh segmen e-commerce, logistik, fast moving consumer goods (FMCG), hingga material bahan kimia. Segmen ini juga terus berkembang di tengah situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan ruang-ruang pergudangan baru.

LPCK Maksimalkan Peluang

Ada Tempat Kuliner Baru di Cikarang, Hadirkan Konsep Grill Delli Hingga Menu Delicatessen

Peluang ini turut dimaksimalkan oleh Anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).

LPCK disebut akan tetap mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri seiring dengan tingginya permintaan gudang serta pusat logistik. Pencapaian strategi LPCK ini juga diyakini berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham LPCK.

CEO LPKR John Riady mengatakan, permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yang telah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19. 

"Para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya," ujar John dikutip dalam keterangan tertulis.

CEO Lippo Karawaci, John Riady.

Photo :
  • VIVA/Fikri

John juga menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021.

Dua sektor yang menurutnya yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce.

Untuk diketahui, pra penjualan LPCK pada tahun 2021 yang bersumber dari segmen industrial mencapai Rp402 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp291 miliar. Pada tahun 2022, LPCK mencanangkan target pra penjualan Rp1,45 triliun yang akan ditopang kontribusi proyek Waterfront Estate sebesar Rp700 miliar, properti industri Rp650 miliar, komersial Rp75 miliar, dan residensial lainnya Rp25 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya