APBN Surplus, Indonesia Semakin Jauh dari Resesi Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengatakan, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kembali mencatatkan surplus pada Juni 2022. Merupakan cerminan kegiatan ekonomi Indonesia yang semakin baik.

Fortuner vs Pajero Sport Bekas, Pajak Tahunannya Murah Mana?

Karena APBN Juni 2022 tercatat surplus sebesar Rp73,6 triliun atau 0,39 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurutnya, salah satu indikator untuk melihat kegiatan ekonomi berjalan baik adalah capaian penerimaan pajak.

Edy menuturkan, untuk realisasi pendapatan negara pada Juni 2022, sektor penerimaan pajak menyumbangkan Rp868,3 triliun atau naik 55,7 persen secara year on year (yoy).

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

“Capaian penerimaan pajak ini membuktikan kegiatan ekonomi Indonesia semakin baik, dan menjadikan probabilitas kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia semakin jauh,” kata Edy dalam keterangan, dikutip Jumat, 29 Juli 2022.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN (ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

Edy mengungkapkan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini stabil. Sebab, Pemerintah berhasil mengendalikan laju inflasi imbas dari ketidakpastian ekonomi global.

Meski begitu, Edy mewanti-wanti agar situasi tersebut tidak menjadikan Indonesia jumawa dan lengah. Terlebih, terkendalinya inflasi saat ini bukan karena terkontrolnya harga-harga komoditas. Melainkan adanya intervensi Pemerintah.

“Intervensi itu dilakukan dalam bentuk penyaluran subsidi, terutama di sektor energi. Nilainya mencapai lima ratus triliun rupiah lebih. Ini yang saat ini benar-benar dijaga oleh pemerintah agar subsidi tidak jebol,” jelasnya.

Hukum pajak

Photo :
  • U-Report

Adapun untuk realisasi pendapatan negara per Juni 2022 mencapai Rp1.317,2 triliun atau tumbuh 48,5 persen yoy. Pendapatan tersebut, ditopang oleh penerimaan pajak sebesar Rp868,3 triliun atau naik 55,7 persen.

Kemudian kepabeanan dan cukai Rp167,6 triliun atau naik 37,2 persen yoy , serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp281 triliun atau naik 35,8 persen secara yoy.

Sementara itu, realisasi belanja negara pada Juni 2022 sebesar Rp1.243,6 triliun atau naik 6,3 persen yoy, dengan rincian belanja pemerintah pusat Rp876,5 triliun atau naik 10,1 persen yoy. Dan TKDD Rp367,1 triliun atau turun 1,8 persen yoy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya