Sri Mulyani: Dunia Sedang Tak Baik-baik Saja

Menkeu Sri Mulyani.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal itu karena pandemi COVID-19 yang diperparah dengan perang di Ukraina.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Sri Mulyani mengatakan, dua tahun lalu setelah hantaman pandemi diharapkan pemulihan ekonomi akan terjadi. Harapan itu jelasnya terwujud meskipun terjadi disrupsi atau perubahan akibat munculnya kembali COVID varian Delta dan Omicron.

"Namun dunia di luar Indonesia tidak baik-baik saja. Terjadi inflasi karena disrupsi supply tidak bisa penuhi permintaan yang melonjak tinggi," ujar Sri Mulyani dalam Dies Natalis 7 PKN STAN, Jumat, 29 Juli 2022.

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Adapun dengan tidak terpenuhinya permintaan akibat mobilitas masyarakat yang sudah berangsur pulih, dan diperparah dengan perang di Ukraina telah menyebabkan dampak yang besar bagi perekonomian global.

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

"Peranganya ada di Eropa sebelah sana dampaknya ke seluruh dunia. Krisis pangan, krisis energi terjadi karena Rusia adalah produsen energi yang termasuk terbesar di dunia dan Ukraina Rusia adalah produsen pangan terbesar di dunia juga termasuk pupuk," jelasnya.

"Maka dalam situasi inflasi yang sudah muncul karena pemulihan ekonomi yang cepat yang tidak diikuti oleh supply ditambah dengan distribusi perang. Dunia tidak baik-baik saja," tambahnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengingat, pada masa pandemi selama dua tahun tersebut. Telah membuat syok pada perekonomian dan dalam berinteraksi.

Sebab, dari pandemi tersebut telah membuat perekonomian lumpuh seketika karena tidak bisa bertemu. Dengan kegiatan yang menurun tajam tersebut membuat penerimaan negara tersendat.

Menkeu Sri Mulyani di FMCBG G20 di Bali.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

"Penerimaan negara kita pasti turun, pajak menurun sangat tajam, bea dan cukai enggak ada kapal wara-wiri enggak ada masuk dan keluar. Ekspor impor drop, komoditas turun, minyak sempat dua hari harganya negatif dolar di April," ujarnya.

Melalui hal itu guncangan terhadap penerimaan negara sangat terasa nyata dampaknya. Karena penerimaan negara turun, namun di sisi lain negara harus hadir melindungi masyarakat.

"Penerimaan negara turun padahal negara harus hadir untuk melindungi rakyat dari tantangan pandemi yang mengancam jiwa mereka nyata. Kehadiran Negara hanya mampu kalau kita punya dana keuangan negara," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya