Kepala BPS Ungkap Cara Agar Inflasi RI Tak Lewati Asumsi APBN 2022

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan, dalam menjaga inflasi 2022 agar tidak melebihi asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah diharapkan dapat menjaga harga energi.

PLN Sebut Pemerintah Nunggak Bayar Subsidi dan Kompensasi listrik, Kemenkeu: Tak Bisa Disebut Utang

Karena asumsi makro yang ditetapkan pada APBN 2022 adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dan inflasi 3,0 persen. Di mana saat ini dari laporan BPS, inflasi Juli 2022 secara bulanan sebesar 0,64 atau 4,94 persen secara tahunan.

"Peran subsidi dan energi menjadi bagian penting bagaimana inflasi ke depan ini tidak terlalu tinggi. Jadi kuncinya pengelolaan harga energi domestik," ujar Margo dalam telekonferensi, Senin 1 Agustus 2022.

Tok, DPR Sahkan UU APBN 2024. Ini Rincian Asumsi Makro hingga Target Pengurangan Kemiskinan

Baca juga: Menteri Basuki: Kementerian PUPR Subsidi 222.586 Rumah pada 2022

Margo menjelaskan, terkait faktor penyebab inflasi saat ini adalah volatile food atau inflasi komponen bergejolak yang ini disebabkan oleh anomali cuaca.

BI Diproyeksi Kembali Tahan Suku Bunga di 5,75 Persen, Begini Analisanya

"Tetapi inflasi kita juga dipengaruhi oleh kenaikan energi dan kenaikannya masih bisa diredam oleh subsidi," jelasnya.

Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite

Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite

Photo :
  • ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Margo mengatakan, dengan Pemerintah yang memberikan subsidi kepada energi yaitu, bahan bakar minyak (BBM) dan listrik merupakan langkah dalam menjaga inflasi agar tidak melebihi asumsi APBN 2022.

"Kalau harga energinya dilepas harga ke kinian ini bisa melebar ke seluruh sektor dan inflasinya bisa tinggi. Jadi kuncinya di Pemerintah bagaimana meredam harga energi ini tidak berdampak luas pada seluruh sektor yang ada di kita," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya