- istimewa
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sangat berperan penting dalam mendukung transformasi dan digitalisasi ekonomi.
Adapun dalam hal ini peran APBN dapat dilihat selama masa pandemi. Karena ketika semua kementerian lembaga (K/L) anggarannya dipotong kecuali sektor kesehatan, pada belanja untuk transformasi digital justru tidak dipotong.
"Untuk transformasi digital tidak dipotong tapi justru ditingkatkan dalam periode pandemi 2020. Ini merupakan suatu bukti bahwa pemerintah melihat pondasi untuk membangun transformasi melalui digitalisasi, melalui investasi infrastruktur digital," ujar Sri Mulyani dalam telekonferensi, Rabu 3 Juli 2022.
Baca juga: Stok Pertalite Cuma Cukup 15 Hari Lagi, Ini Kata Pertamina
Sri Mulyani melanjutkan, pada infrastruktur digital adalah sebuah keharusan yang tidak boleh ditunda. Dan tidak boleh dikorbankan hanya karena terjadinya pandemi.
"Justru kita harus mengakselerasi di dalam investasi. Makanya kalau kita lihat Kementerian Informasi dan Informatika merupakan salah satu dari sedikit K/L yang anggarannya dalam tiga tahun terus meningkat," paparnya.
Dia menjelaskan, pada anggaran Kemkominfo di 2020 sebesar Rp20 triliun atau naik 73 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp5,3 triliun. Dan di 2021 kembali bertambah senilai Rp26 triliun, dan naik lagi ke Rp27 triliun.
"Ini dipakai untuk membangun pondasi infrastruktur. Tidak mungkin ada transformasi digital dan digitalisasi apabila infrastruktur digital tidak dibangun, termasuk membangun Base Transceiver Station atau disingkat BTS 4G di 4.200 desa," jelasnya.
Sri Mulyani mengatakan, pada daerah 3 T atau tertinggal, terdepan, dan terluar saat ini menjadi prioritas pemerintah dalam pembangunan infrastruktur digital. Hal itu dilakukan agar masyarakat tersebut dapat menikmati apa yang disebut transformasi digital.