Erick Thohir Tegaskan Harga BBM di Luar Negeri Sudah Sangat Mahal

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian BUMN.

VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menegaskan, Pemerintah tak mungkin lali untuk menggelontorkan anggaran untuk menahan harga bahan bakar minyak di Indonesia. Sebab harga keekonomiannya di dunia internasional sudah tinggi.

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Hal itu ditegaskan Erick dalam sambutannya dalam seminar secara hybird bertajuk 'Menuju Masyarakat Cashless' yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) DKI Jakarta hari ini, Rabu, 3 Agustus 2022.

"BBM ini tidak mungkin dengan sekarang subsidi yang diberikan Pemerintah ratusan triliun dan harga-harga BBM di luar negeri sudah sangat mahal," ungkapnya.

Resmi, PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027

Menteri BUMN Erick Thohir (kanan).

Photo :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.

Apalagi kata Erick, saat ini pengguna BBM khususnya yang dapat subsidi masih belum tepat sasaran. Hal itu jadi perhatian Pemerintah.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

"Tapi kita (tidak bisa lagi) membiarkan yang naik-naik Alphard itu masih beli Pertalite," tegasnya.

Meski demikian Erick menegaskan, angkutan dan kendaraan umum termasuk yang mendukung dunia usaha akan tetap diprioritaskan Pemerintah. Sehingga geliat ekonomi nasional bisa terus terdongkrak.

Menteri BUMN Erick Thohir

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Tapi kalau kendaraan umum angkutan kendaraan umum atau lainnya harus dipriroritaskan. Karena itu ongkos logistik yang tadi 23 ersen itu dibanding negara lain 13 persen," tambahnya.

Seperti diketahui, hari ini Pertamina menaikan harga sejumlah BBM nonsubsidi yang dijualnnya. Antara lain Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp17.900. Sementara Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 per liter.

Kenaikan harga tersebut dilakukan merespons tingginya harga minyak mentah dunia saat ini. Yang membuat harga minyak Indonesia (ICP) juga ikut terkerek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya