Bos OJK Ungkap Hikmah Pandemi Genjot Transformasi Keuangan Digital

Ketua DK OJK Mahendra Siregar.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan, adannya percepatan transformasi digital akibat pandemi COVID-19. Hal itu juga telah menciptakan peluang besar bagi industri keuangan dan masyarakat.

Kemnaker Berkomitmen Terus Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Balai Besar K3 Jakarta

Mahendra menyebutkan, pada industri jasa keuangan dengan adanya transformasi digital telah menutup kesenjangan digital masyarakat. Karena dengan layanan jasa keuangan digital telah menjangkau masyarakat terpencil, masyarakat berpenghasilan rendah, dan juga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Teknologi menyediakan produk dan layanan dengan lebih efektif lagi dan lebih efisien lagi untuk masyarakat. Sehingga, peluang ekonomi bisa menjadi lebih besar dan kita bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Mahendra dalam telekonferensi, Kamis 4 Agustus 2022.

Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar, 28 Persen dari Laba Bersih

Transformasi digital juga jelasnya, telah membantu OJK dalam mencapai sasaran tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini telah membuat masyarakat menjadi inklusif dan sejahtera.

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Photo :
  • VIVA/Andry Daud
Rupiah Melemah ke Level Rp 16.192 Per Dolar AS, Investor Cermati Dinamika Konflik Timur Tengah

Mahendra mengatakan, selain memberikan peluang bagi layanan keuangan dan masyarakat. Pada waktu bersamaan juga menimbulkan risiko dan tantangan.

"Regulator keuangan harus bisa mengambil langkah maju mengatasi risiko terkait layanan keuangan digital. Dengan cara memaksimalkan upaya kepatuhan regulasi, pemantauan, dan pengawasan," jelasnya.

Menurutnya, teknologi pengawasan dan teknologi regulasi memiliki peran yang sangat signifikan terhadap regulator dan industri keuangan. Di mana itu bisa meningkatkan kemampuan analisa dan pengawasannya.

Sektor Jasa Keuangan

Photo :
  • vstory

"Sehingga kita bisa mengukur indikator dalam waktu yang nyata, dan bisa meningkatkan kualitas kita dalam membuat kebijakan," ujarnya.

Lebih lanjut, Mahendra menuturkan transformasi digital juga harus memberikan perhatian khusus pada pengembangan digital talent.

"Dengan cara mengubah orientasi dari tenaga kerja up skill menjadi tenaga kerja yang terampil. Khususnya dalam bidang analisa," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya