Ekonomi RI Kuartal II-2022 Tumbuh 5,44 Persen, Ini Pendorongnya

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2022 tumbuh di 5,44 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Faktor utama pendorong pertumbuhan itu berasal dari konsumsi rumah tangga.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pada konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan hingga 5,51 persen dan distribusi 51,47 persen.

"Konsumsi rumah tangga jadi sumber tertinggi dari PDB (Produk Domestik Bruto) menurut pengeluaran. Tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didukung oleh adanya momen Idul Fitri," kata Margo dalam telekonferensi, Jumat 5 Agustus 2022.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Margo menjelaskan, selain konsumsi rumah tangga faktor lain yang menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 yaitu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 3,07 persen atau distribusi 27,31 persen. Kemudian ekspor, tumbuh 19,74 persen atau distribusi 24,6 persen.

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Menurutnya, peningkatan ekspor itu terjadi karena melonjaknya sejumlah harga komoditas global. Di mana dalam hal ini diantaranya batu bara, nikel, tembaga, dan minyak kelapa sawit.

Meski begitu, dijelaskannya pada tingkat konsumsi Pemerintah justru mengalami kontraksi sebesar 5,24 persen.

"Seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi," katanya.

Sebelumnnya, BPS melaporkan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen secara yoy. Sementara itu, dibandingkan kuartal I-2022 tumbuh sebesar 3,72 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Margo Yuwono menyebutkan, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) di kuartal II-2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp4.919,9 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp2.923,7 triliun.

"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2022 bila dibandingkan dengan triwulan I-2022 atau secara qtq tumbuh 3,72 persen. Bila di triwulan II 2021 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,44 persen," ujar Margo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya