Ekspor Kuartal II 2022 RI Tumbuh Positif, BPS: Dapat Durian Runtuh

Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyebutkan neraca perdagangan Indonesia di kuartal II-2022 meningkat sebesar 148,01 persen. Hal itu dikarenakan Indonesia mendapatkan durian runtuh atau windfall dari kenaikan harga komoditas global.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Margo mengatakan, di kuartal II-2022 BPS mencatat pada neraca perdagangan sebesar US$15,55 miliar atau meningkat 148,01 persen dibandingkan kuartal I-2022.

"Tercatat bahwa neraca perdagangan kita di kuartal II ini sebesar US$15,55 miliar. Ini meningkat sebesar 148,01 persen kalau saya bandingkan dengan kuartal II atau secara yoy," ujar Margo dalam telekonferensi, Jumat 5 Agustus 2022.

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Baca juga: Ekonomi Tumbuh Positif, Kepala BPS: Indonesia Jauh dari Resesi

Sedangkan jelas Margo bila dibandingkan terhadap Kuartal I-2022 atau secara kuartal ke kuartal meningkat sebesar 67,85 persen.

Harga Bawang Putih Rp 60 Ribu di Sulteng, Jokowi: Ini yang Agak Mahal, tapi Secara Umum Baik

"Jadi tekanan global memberikan dampak positif kepada kinerja ekspor dan memberikan dampak positif terhadap neraca perdagangan dan surplus kita di kuartal II ini tumbuh sangat tinggi," jelasnya.

Selain itu Margo menyebutkan, surplusnya neraca perdagangan di kuartal II-2022 juga disebabkan oleh mitra dagang RI yang tetap tumbuh meskipun mengalami perlambatan, kecuali Vietnam.

"Di Vietnam ekspor itu share kita 3,29 persen di Vietnam itu di kuartal II-2022 tumbuh impresif 7,7 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2022 maupun di kuartal II-2021," terangnya.

Bea Cukai Banjarmasin melepas ekspor perdana melalui jalur udara (27/5)

Photo :
  • Bea Cukai

Adapun untuk negara mitra dagang Indonesia yang mengalami perlambatan meskipun tumbuh diantaranya China dan AS. Untuk China share ekspor RI sebesar 21,52 persen.

"Kalau kita lihat di Tiongkok ini di kuartal II tetap tumbuh 0,4 persen. Meskipun pertumbuhannya melambat dibandingkan kuartal I maupun kuartal II-2021," jelsnya.

Sementara AS, share ekspor Indonesia cukup tinggi sebesar 9,89 persen. Dan saat ini ekonomi AS secara tahunan atau year on year (yoy) di kuartal II-2022 sebesar 1,6 persen atau melambat dibanding kuartal I-2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya