Ekonom Minta BI Naikkan Suku Bunga Acuan pada Agustus 2022

Bank Indonesia
Sumber :
  • akurat.co

VIVA Bisnis – Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anton Hendranata mengungkapkan, jarak suku bunga antara Bank Indonesia dan Federal Reserve (the Fed) saat ini semakin kecil. Dengan menyempitnya jarak tersebut dia menyarankan agar BI menaikkan suku bunga acuannya.

BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru

Anton mengatakan, saat ini suku bunga acuan BI ada di angka 3,5 persen. Sedangkan suku bunga acuan AS atau the Fed ada di 2,5 persen.

"Gap itu semakin mengecil dan ini bisa menambah tekanan depresiasi rupiah secara konsisten dalam beberapa periode yang akan datang. Saya kira ini perlu diperhatikan baik-baik," ujar Anton dalam telekonferensi, Senin 8 Agustus 2022.

Buka Layanan Tukar Uang Lebaran di Istora, BI Sebut Kuota Sudah Penuh 

Baca juga: China-Taiwan Semakin Tegang, Pemerintah RI Waspadai Hal ini

Anton menjelaskan, memang saat ini rupiah berada dalam tekanan yang masih dapat dikendalikan di Rp15.000. Tetapi tekanan itu harus diperhatikan untuk tidak semakin dalam, dan juga diperlukan pertimbangan inflasi inti.

BI Sudah Gelontorkan Rp 75 Triliun Uang Tunai Buat Lebaran 2024

"Inflasi intinya kalau seandainya mendekati 3 persen maka suka atau tidak suka, rasanya BI harus merespons kenaikan suku bunga acuannya. Nanti kita lihat aja di Agustus inflasi intinya yang saat ini 2,86 persen yoy pada Juli, di Agustus nanti ke arah 3 persen nggak," terangnya.

"Kalau ke arah 3 persen, hitungan saya menurut saya ada kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga acuannya," tambahnya.

Gedung Bank Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Anton menekankan, menurutnya jika pada Agustus nanti BI menaikkan suku bunga acuan merupakan hal yang wajar. Karena dengan menaikkan suku bunga acuan tak lantas mengorbankan pertumbuhan ekonomi saat ini.

"Kalau seandainya BI terpaksa kalau harus menaikkan suku bunga acuannya itu bukan berarti mengorbankan pertumbuhan ekonomi yang sudah semakin baik. Karena di globalnya jauh lebih agresif," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya