Intip Progres Digitalisasi Siloam yang Dongkrak Kinerja Induk Usaha

Siloam Hospitals.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA Bisnis – PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor kesehatan terus melanjutkan komitmennya melakukan digitalisasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pasien sekaligus kinerja perseroan dan induk usaha.

Kembangkan Kawasan Hijau, Lippo Cikarang Sudah Tanam 95.427 Pohon

CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan, pihaknya melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Untuk itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya menyediakan layanan telehealth yang terhubung dengan 1.000 dokter melalui aplikasi MySiloam.

Industri kesehatan, lanjut dia, merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. 

Siloam Hospitals Manado Hadirkan Layanan Inseminasi untuk Membantu Pasangan Memiliki Buah Hati

"LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya dalam keterangan tertulis, Jumat 12 Agustus 2022.

Rumah Sakit Siloam

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

Siloam kini telah mengintegrasikan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System/HIS) yang mengelola beberapa fungsi penting seperti manajemen pasien, penagihan, layanan back office dan sistem klinis.

Sistem Informasi Rumah Sakit yang diintegrasikan mencakup 3 sistem utama, yaitu, HOPE yang mengelola informasi pasien dari seluruh channel Siloam, seperti My Siloam, Call Center, dan web Siloam. 

Melalui layanan tersebut, pasien dapat membuat janji pertemuan di seluruh fasilitas RS Siloam. Sistem kedua, Electronic Medical Record (EMR), memungkinkan seluruh pasien memiliki catatan digital. 

Sistem ini memudahkan kesinambungan perawatan pasien karena rekam medis terdata secara digital. Adapun sistem ketiga, Electronic Resources Planning (ERP), membuat pengoperasian manajemen back office secara digital. Aplikasi ini memudahkan otomatisasi operasional sehingga lebih akurat dan efisien. 

Selain mengandalkan My Siloam, SILO juga bekerja sama dengan platform lain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter, untuk meningkatkan layanan terhadap pasien.

Sementara itu, dalam publikasi risetnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sendiri menyebutkan bahwa SILO menargetkan pertumbuhan pemeriksaan kesehatan melalui aplikasi seluler MySiloam untuk terus meningkat pada tahun 2022. Pada tahun 2021, pemeriksaan pasien melalui MySiloam melesat 546 persen year on year (YoY), dan sejak awal tahun 2022 akses pasien di MySiloam terus bertumbuh. 

Seperti diketahui, MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi. Selain itu, pasien dan dokter juga dapat mengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.

Dengan berbagai strategi yang diterapkan, termasuk penetrasi digital melalui MySiloam, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi SILO akan mampu membukukan pendapatan Rp8,128 triliun dan laba bersih Rp511 miliar pada tahun 2022. Hal ini tentu saja berimbas positif terhadap LPKR sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya