Hore, Sri Mulyani Sebut Pembayaran Utang RI Turun 54,1 Persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN (ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) saat ini sudah lebih sehat. Hal itu dibuktikan dengan pembiayaan utang yang menurun sebesar 54,1 persen.

Kepala Otorita IKN Ungkap Anggarannya Kena Blokir Sri Mulyani

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, dengan hal itu menunjukkan situasi pembiayaan APBN yang menunjukkan perbaikan yang luar biasa.

"Pembiayaan utang merosot tajam 49,5 persen dalam hal ini untuk pembiayaan utang, kalau tahun lalu sampai 31 Juli kita menerbitkan pembiayaan utang Rp487,4 triliun SBN (surat berharga negara). Tahun ini hanya Rp223,9 triliun ini turun 54,1 persen untuk SBN neto," kata Ani dalam APBN KITA dikutip, Jumat 12 Agustus 2022.

Pemerintah Kaji Pinjaman Sangat Lunak untuk Bantu Mahasiswa

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 12 Agustus 2022: Global Datar, Antam Amblas

Selain pembiayaan utang yang menurun Ani menuturkan, pada pinjaman juga mengalami penurunan sebesar 169 persen. "Ini artinya APBN makin diupayakan pulih kesehatannya," jelasnya.

Dugaan Korupsi di LPEI Rp 2,5 Triliun Baru Tahap Pertama, Jaksa Agung: Ada Tahap Kedua

Ani melanjutkan, Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) masih memiliki surat keputusan bersama (SKB) I. Di mana dalam hal ini BI membeli SBN Pemerintah sebagai standby buyer.

"BI membeli melalui standby buyer sebesar Rp35,94 triliun, yield nya (imbal balik) 7,02 persen," ujarnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN 2018

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sedangkan untuk SKB III jelasnya, Pemerintah dan BI telah merealisir sebesar Rp21,87 triliun. Utamanya untuk pembiayaan di bidang kesehatan.

"Ini satu hal yang menggambarkan Indonesia memiliki APBN yang bekerja luar biasa keras. Tahun ketiga COVID pulih kembali, ini yang menyebabkan kenapa apresiasi atau dalam hal ini lembaga rating internasional terhadap Indonesia sangat positif," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya