Sri Mulyani Soroti Kapitalisasi Pasar Modal, Kalah dari Tetangga

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini sektor keuangan Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Misalnya jika dilihat dari rasio ukuran sektor keuangan di Indonesia terhadap perekonomian nasional, yang relatif masih kecil jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.

Progres Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 Capai 83,85 Persen

Dia mencontohkan, kapitalisasi pasar modal di Indonesia sampai saat ini baru mencapai 48 persen. Sementara Malaysia, Thailand, Singapura, atau Filipina, memiliki rasio kapitalisasi pasar modal hingga mendekati 100 persen.

"Artinya, Indonesia memiliki peluang untuk terus meningkatkan peranan pasar modal, sebagai salah satu sektor keuangan yang bisa menjadi intermediery atau perantara yang baik dan produktif," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Jumat 12 Agustus 2022.

Di Amerika Serikat, Sri Mulyani Bertemu CEO MCC Bahas Transportasi Publik di RI

Sri Mulyani juga melihat bahwa sektor keuangan di Indonesia masih berorientasi kepada akumulasi dana yang sifatnya jangka pendek. Hal ini sangat menyulitkan, terutama pada saat kebutuhan pembangunan atau perekonomian kerap membutuhkan sumber dana yang berasal dari sumber dana jangka panjang.

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

"Misalnya untuk pembangunan infrastruktur yang biasanya membutuhkan dana yang sangat besar. Dan kemudian kemampuan untuk mengembalikannya juga membutuhkan jangka waktu yang panjang antara 20-30 tahun," ujarnya.

Karenanya, Sri menekankan bahwa kemampuan sektor keuangan di Indonesia untuk mampu memupuk dana jangka panjang, menjadi sangat penting. Namun, sektor keuangan Indonesia saat ini masih didominasi oleh sektor perbankan, di mana 80 persen dari aset sektor keuangan berada di sektor tersebut.

"Dan itu mayoritas ada dalam bentuk deposito atau simpanan yang berjangka pendek di bawah lima tahun," kata Sri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Photo :
  • istimewa

Sementara sektor yang mampu mengakumulasi dana jangka panjang, seperti misalnya industri asuransi dan dana pensiun, hanya berkontribusi 14 persen di sektor keuangan Indonesia. Hal ini menjadi salah satu pekerjaan rumah Kemenkeu, BI, OJK, LPS (KSSK), untuk terus membangun sektor keuangan yang mampu mengumpulkan dan memobilisasi dana dalam jangka panjang yang kuat dan Kredibel.

"Tentu ini merupakan sebuah pekerjaan rumah yang sangat tidak mudah. Karena masyarakat perlu dibangun tidak hanya soal literasinya, tapi juga soal kepercayaan dan confidence terhadap sistem keuangan, instrumen keuangan, dan lembaga-lembaga keuangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya