Startup Farmasi Ini Dapat Suntikan Pendanaan Seri A US$7 Juta

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Bisnis – Perusahaan startup farmasi digital, Lifepack, mendapatkan suntikan dana sebesar US$7 juta dari pendanaan seri A yang dipimpin oleh Golden Gate Ventures. Penyandang dana itu merupakan pemodal usaha di Asia Tenggara yang dirintis oleh orang-orang Silicon Valley.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Lifepack diketahui, merupakan farmasi digital yang menyediakan layanan berobat dan suplemen untuk masyarakat Indonesia. Di mana perusahaan ini menawarkan produk obat resep terutama obat untuk penderita penyakit kronis dengan harga yang kompetitif sebagai spesialisasinya, selain juga menyediakan suplemen kesehatan serta obat bebas (OTC) untuk pasien umum.

Pada 2025, industri farmasi di Indonesia diprediksi akan tumbuh dua kali lipat dengan estimasi nilai pasar mendekati US$20 miliar. Farmasi online sendiri baru mencakup 3.5 persen dari total pangsa pasar farmasi yang besar ini.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Photo :
  • vstory

Sementara itu, keberadaan pandemi COVID-19 juga menjadi katalisator dari adopsi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan digital via aplikasi di ponsel. Bahkan di 2020, pemerintah Indonesia memperbarui aturan peresepan obat secara daring untuk mengakselerasi revolusi digital layanan kesehatan dalam skala nasional. 

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

“Industri farmasi indonesia saat ini sangat terfragmentasi jaringan distributor yang kompleks dan apotek kesulitan melengkapi ketersediaan dan kelengkapan obatnya. Tidak jarang pasien harus mengunjungi banyak apotek yang berbeda untuk menebus resepnya," ujar Chairman Lifepack John Kwari dikutip dari keterangannya, Sabtu, 13 Agustus 2022.

"Situasi ini makin sulit untuk pasien dengan penyakit kronis. Di sinilah Lifepack akan mentransformasi layanan kesehatan dengan menghadirkan kelengkapan obat bagi pasien di seluruh Indonesia dengan harga kompetitif, kapan pun, di mana pun.” paparnya.

Lifepack  mendirikan apotek warehouse di Jakarta dan Surabaya dengan cakupan yang luas. Yang, menyediakan pengiriman obat gratis ke seluruh Indonesia. 

Cabang ketiga Lifepack yang berlokasi di Bandung akan segera diresmikan, dan beberapa waktu ke depan akan ada 7 cabang lagi di kota-kota besar akan dibuka secara bertahap tentunya didukung dengan suntikan dana yang baru didapatkan.

Permodelan apotek warehouse Lifepack memungkinkan ketersediaan stok dan inventoris yang terpusat. Sehingga memungkinkan ketersediaan obat yang sangat lengkap dan cakupan yang luas.

Startup.

Photo :
  • GPG International

Chief Executive Officer Lifepack Natali Ardianto juga menjelaskan, saat ini Indonesia sudah berada di awal revolusi layanan kesehatan berbasis teknologi. Kurang dari dua tahun, masyarakat sudah merubah kebiasaannya hingga 180 derajat, di mana semua hal terkait kesehatan dapat diakses melalui ponsel. 

"Lifepack akan memimpin revolusi apotek tersebut dan menciptakan layanan omnichannel sebagai satu destinasi kesehatan untuk pasien dan tenaga medis profesional agar mendapatkan layanan kesehatan yang prima,” tegasnya.

Kini, Lifepack berkerjasama dengan tenaga medis profesional. Di mana Lifepck memberikan wadah agar dokter dapat memberikan layanan jangka panjang pada pasien melalui satu portal, guna membantu dokter untuk menyesuaikan resep dengan kondisi terkini pasien. 

Sementara itu, sejak awal perusahaan ini berdiri, Golden Gate Ventures telah memberikan dukungan besar pada Lifepack sebagai salah satu startup yang mengusahakan digitalisasi industri tradisional di Indonesia.

"Kami siap untuk mendukung pertumbuhan bisnis Lifepack melalui jaringan kami yang luas dan wawasan mendalam kami untuk berbagai kesempatan kolaborasi di wilayah segitiga emas startup di Indonesia, Vietnam, dan Singapura,” ujar Justin Hall, partner di Golden Gate Ventures.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya