Puan Wanti-wanti Pemerintah Risiko Defisit Pangan Makin Besar

Puan Maharani Sidang Tahunan MPR 2022
Sumber :
  • Youtube Sekretariat Presiden

VIVA Bisnis – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengungkapkan, Indonesia memiliki risiko defisit pangan yang besar. Hal ini karena saat ini tren urbanisasi terus berkembang pesat.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

"Tren urbanisasi yang semakin berkembang ke depan harus kita mitigasi sejak dini. Kita terus mengalami degradasi tenaga kerja sektor pertanian dari tahun ke tahun," kata Puan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Selasa, 16 Agustus 2022.

Puan mengatakan, saat ini alih fungsi lahan pertanian dan produktivitas tanaman pangan rakyat tidak cukup berkembang. Di mana itu tidak bisa menopang kemandirian pangan, dengan itu maka RI akan mengalami risiko defisit pangan.

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

"Resiko kita mengalami defisit pangan akan jauh lebih besar," jelasnya.

Ketua DPR RI Puan Maharani saat penyampaian nota keuangan APBN 2023

Photo :
  • YouTube Sekretariat Presiden
Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen

Puan menjelaskan, suplai pangan RI yang saat ini sebagian masih bertumpu pada impor. Melalui hal itu akan membawa kerentanan yang serius bagi perekonomian RI.

"Risiko atas pasokan yang berakibat pada kelangkaan stok dan kenaikan harga, serta risiko gejolak kurs mewajibkan kita membayar lebih mahal," ujarnya.

Ilustrasi komoditas pangan mendorong inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Lebih lanjut dikatakannya, supply stock pangan dan energi dunia akibat dari adanya konflik geopolitik global harus menjadi pembelajaran yang serius bagi Pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan energi.

"Perlahan kita harus mulai mengurangi kecanduan ekspor komoditas. Kita perlu memperkuat kebijakan investasi yang diarahkan pada menguatnya industri nasional dalam mengelola nilai tambah komoditas ekspor," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya