Jokowi: Ekonomi Indonesia Masih Stabil, Pertumbuhan 5,44 Persen

Wawancara Presiden Jokowi dengan Pemred tvOne Karni Ilyas.
Sumber :
  • Youtube tvOne

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi Indonesia masih stabil dibandingkan negara-negara lain yang sudah mengalami resesi, baik karena pandemi COVID-19, inflasi yang begitu tinggi serta masalah-masalah ekonomi lainnya. 

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

"Kita harus mensyukuri di negara kita, kita bisa mempertahankan harga pangan kita relatif masih sama. Inilah yang terus saya ingatkan kepada Menteri, kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar kita semuanya bersama-sama (gotong royong) mengelola situasi ini jangan sampai kita terimbas dengan sangat oleh ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas yang dikutip pada Rabu, 17 Agustus 2022. 

Jokowi juga memprediksi kemungkinan resesi di Indonesia hanya sebesar 3 persen dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Presiden Jokowi saat penyampaian nota keuangan dan APBN 2023

Photo :
  • YouTube Sekretariat Presiden

"Kita harus bersyukur, kemungkinan resesi di Indonesia sebesar 3 persen. Dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah di atas 40 persen bahkan ada yang sudah mencapai 70 persen," ujarnya. 

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Kepala negara juga mengungkapkan, subsidi yang diberikan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan keperluan energi lainnya mencapai Rp502 triliun. Indonesia, kata Jokowi, masih bisa mempertahankan kestabilan ekonomi dalam masa pandemi COVID-19. 

"Kita harus syukuri ekonomi kita masih stabil. Pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Itu lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Meskipun subsidi kita sangat besar mencapai Rp502 triliun," ujar Jokowi. 

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana mengenakan pakaian adat Bangka Belitung

Photo :
  • Youtube Humas Komnas HAM

"Subsidi kita untuk kompensasi, BBM, baik itu listrik, kemudian Pertalite, Pertamax, kemudian gas. Masih gede sekali. Tapi kita masih mampu memberikan kestabilan, kita juga tahu ketahanan kita ini sampai kapan," kata Jokowi menambahkan.  

Jokowi juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,44 persen tersebut paling tinggi dibandingkan negara-negara G20 lainnya, yang berada di angka 1 hingga 3 persen. 

"Baru saja diumumkan, angka growth atau pertumbuhan ekonomi kita mencapai 5,44 persen. Ini merupakan yang paling tinggi dari negara G20 lainnya. Ada yang cuma 3 persen, 2 persen bahkan 1 persen," katanya. 

Selain itu, lanjut Jokowi, inflasi di Indonesia juga masih terkendali berada di angka 4,9 persen. Hal tersebut masih terbilang stabil dibandingkan dengan negara lain. 

"Inflasi juga masih terkendali di angka 4,9 persen. Ini juga patut kita syukuri. Kita perlu ingat IMF dan World Bank menyampaikan ada 60 negara yang akan collapse. Tapi kita alhamdulillah, mulai dari pandemi covid, kita bisa mengelola dengan baik, itu berkat semuanya, berkat gotong royong semuanya," kata Jokowi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya