Kemenkumham Sumbang PNBP Rp 2,2 Triliun di Semester I, Ini Sumbernya

Ilustrasi WNA di Imigrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA Bisnis – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 2,2 triliun selama semester I tahun 2022. Angka ini naik 44,5 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 1,6 triliun di tahun lalu atau 59,1 persen dari target sebesar Rp 3,8 triliun. 

Tetapi bila dihitung hingga Agustus, capaian PNBP Kemenkumham bahkan mencapai Rp2,4 triliun atau 64,11 persen dari target yang sudah ditentukan. 

Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Komjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan, sebagian besar PNBP Kemenkumham didapat dari layanan publiknya yaitu layanan keimigrasian, administrasi hukum umum, dan kekayaan intelektual. 

“Mayoritas pemasukan PNBP Kemenkumham bersumber dari layanan publik, layanan pendidikan, serta sewa tanah dan gedung," ujar Andap di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022. 

Petugas melayani pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Bandung, Jawa Barat. (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dari layanan keimigrasian, kata dia, unit penjaga pintu gerbang negara di enam bulan pertama ini berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 1,52 triliun. 

“Untuk diketahui, layanan kemigrasian hingga 5 Agustus 2022 sudah meraih Rp 2,130,965,892,751,- (Rp 2,13 triliun) atau 106,55 persen dari target,” katanya. 

Berarti PNBP dari keimigrasian adalah 71,40 persen dari total realisasi PNBP per 5 Agustus 2022, atau 76,08 persen dari target PNBP tahun 2022 yang sebesar Rp 2 triliun. 

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

“Jika melihat data saat ini, layanan keimigrasian malah sudah berhasil melampaui target PNBP tahun ini,” kata Andap dari ruang kerjanya, kawasan Kuningan Jakarta Selatan. 

Layanan berikutnya, lanjut Andap, adalah administrasi hukum umum yang terdiri dari fidusia, badan hukum, jasa hukum lainnya, dan PNBP Umum. Hingga saat ini layanan tersebut sudah mencapai realisasi sebesar 51,64 persen, dari target sebesar Rp 938 miliar sudah terealisasi sebesar Rp 484,4 miliar.

Periksa 'Bos Pakaian Dalam Rider' Hanan Supangkat, KPK Dalami Uang yang Ditemukan di Rumahnya

Sedangkan dari layanan kekayaan intelektual telah tercapai Rp 470 miliar dari sasaran sebesar Rp 850 miliar, atau 55,30 persen. 

“Layanan kekayaan intelektual ini mencakup hak cipta dan desain industri, paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) dan Rahasia Dagang (RD), serta merek dan indikasi geografis,” tuturnya. 

Tim Gabungan TNI Gagalkan Keberangkatan 5 Pekerja Migran Non Prosedural ke Malaysia

Adapun jenis PNBP Kemenkumham lainnya yaitu berasal dari pendapatan layanan pendidikan dan/atau pelatihan yang dijalankan oleh BPSDM, serta pendapatan sewa tanah gedung dan bangunan yang dijalankan oleh Sekretaris Jenderal. 

Berdasarkan data tersebut, Kementerian di bawah kendali Yasonna Laoly ini yakin berhasil mengumpulkan PNBP melebihi target di akhir periode. 

“Jika saat ini saja kita berhasil mencapai 64,11 persen dari target, insya Allah di akhir periode Kemenkumham dapat menyumbang PNBP melebihi target yang ditetapkan," katanya. 

Sebelumnya, akibat pandemi, Kemenkumham sempat mengalami penurunan PNBP secara signifikan. Namun beragam inovasi dan pemanfaatan teknologi membuat Kemenkumham dapat bangkit kembali memberikan pelayanan publik bagi masyarakat. Kondisi itu tidak hanya dialami Kemenkuham, tetapi hampir seluruh sektor maupun Kementerian/Lembaga (K/L). 

Secara keseluruhan K/L, Realisasi PNBP sampai dengan 30 Juni 2022 mencapai Rp 281 Triliun atau 58,3 persen dari Rp 481,6 Triliun yang ditargetkan dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi ini tumbuh sebesar 35,8 persen. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, Kemenkumham sendiri termasuk empat besar K/L penyumbang PNBP semester pertama tahun 2022. 

“Meningkatnya penerimaan PNBP ini merupakan kabar baik. Setidaknya menunjukkan dua hal. Pertama, kinerja pemerintahan semakin baik. Kedua, kondisi perekonomian nasional secara keseluruhan menunjukkan kebangkitan,” tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya