Cara Surveyor Indonesia Pacu Pengembangan SDGs di Berbagai Kota

Surveyor Indonesia
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA Bisnis – PT Surveyor Indonesia sebagai bagian dari Holding BUMN Jasa Survey (ID Survey) bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Kali ini untuk meluncurkan program Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities.

Terpopuler: Prediksi Putusan MK atas Sengketa Pilpres, Iran Samakan Drone Israel dengan Mainan

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono mengatakan, program yang juga didukung oleh Bappenas ini merupakan gerakan inisiatif untuk meningkatkan integrasi, sinergi, dan kolaborasi multistakeholders, dalam ekosistem pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Jadi ini adalah platform yang kita kembangkan bersama dengan Apeksi dan didukung oleh Bappenas, untuk melakukan rating terhadap capaian-capaian dan indikator-indikator di dalam SDGs (Sustainable Development Goals)," kata Haris dalam keterangannya, Rabu 24 Agustus 2022.

Pindah ke IKN, Erick Tawarkan 13 Aset BUMN di Monas ke Pengusaha Hong Kong 

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono.

Photo :
  • Dok. Surveyor Indonesia

Dia menambahkan, tahun ini Surveyor Indonesia dan Apeksi bakal menyusun base line bagi masing-masing kota, untuk melihat capaian SDGs sudah sampai mana bagi setiap indikator tersebut.

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

"Ini akan menjadi base line untuk penyusunan rencana aksi dari masing-masing kota tersebut," ujarnya.

Ke depannya, Haris berharap akan ada pertumbuhan dan perbaikan, dari upaya-upaya yang dilakukan pihaknya melalui program I-SIM for Cities ini. Dalam konteks improvement, Dia meyakini bahwa berbagai indikator dan variabel itu nantinya akan bisa diukur dari tahun ke tahun.

Haris menyebut, ada 17 indikator yang akan diukur dalam SDG's ini, sesuai dengan acuan umum yang menjadi standar internasional. Misalnya yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, kelaparan, akses terhadap air, akses terhadap pekerjaan, masalah gender, dan hal-hal lain yang terkait lingkungan, sosial, dan lain sebagainya.

"Itu semua yang akan kita capai, di mana total semuanya ada 17 indikator," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Apeksi, Bima Arya Sugiarto menargetkan, tahun 2030 para stakeholder di setiap kota sudah harus memiliki capaian akselerasi, kolaborasi, dan instrumen sebagai indikator dari capaian-capaiannya. Apeksi akan mendorong 98 walikota yang terlibat, untuk berkolaborasi dan melakukan percepatan-percepatan demi menurunkan semua variabel dari ke-17 indikator tersebut.

"Supaya ada data-data yang lebih akurat dan lebih rinci lagi, untuk mengejar target di 2030. Desember 2022 kita akan lihat pemetaan awal, dan bagaimana data-data yang update dari capaian SDG's di seluruh kota untuk dilakukan perbaikan, percepatan, dan kolaborasi," ujarnya.

Diketahui, gerakan ini turut menyebarkan pemahaman (awareness) terhadap SDGs, pentingnya keterbukaan (disclosure), dan tolak ukur (benchmarking), terhadap progress pencapaian SDGs di level nasional hingga sub-nasional, khususnya bagi Pemerintah Kota.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya