Inflasi Naiknya Harga BBM Tak Tinggi, Pengamat: Diselaraskan Bansos

Nozzle BBM Pertalite dan Pertamax di SPBU Abdul Muis.
Sumber :
  • ANTARA PHOTO/M Agung Rajasa/ss/aww.

VIVA Bisnis – Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengakui, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi, bakal turut berdampak pada kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat dan inflasi.

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Meski demikian, Mamit berharap bahwa inflasi yang bakal terjadi akibat kenaikan harga BBM itu tidak berdampak sangat tinggi bagi masyarakat Indonesia.

"Terkait dengan inflasi (akibat kenaikan harga BBM), pasti ada inflasi. Perkiraan pun mengatakan bahwa agar jangan sampai naiknya terlalu tinggi sekali, karena akan menyebabkan inflasi di atas 2 persen," kata Mamit saat dihubungi VIVA Bisnis, Kamis 1 September 2022.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 1 September 2022: Global dan Antam Terperosok

Dia berpendapat, apabila inflasi yang terjadi nantinya masih berada di angka 20 persen, maka menurutnya hal itu masih bisa terima mengingat kondisi yang terjadi saat ini. "Di mana secara rasional nanti inflasi akan tumbuh di angka 7 persen lah kurang lebih. Kita lihat saja nanti aktualnya seperti apa," ujarnya.

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

Meski demikian, Mamit mengaku percaya bahwa berapa pun nominal harga yang nantinya bakal ditetapkan untuk harga BBM subsidi ke depannya, tentunya sudah melalui berbagai pertimbangan matang pemerintah.

Hal itu tentunya juga akan diselaraskan dengan berbagai bantuan sosial dan program-program pemerintah, yang mengiringi langkah menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut.

Pertalite

Photo :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

"Angka-angka yang bakal diumumkan oleh pemerintah itu adalah angka-angka yang memang sudah diperhitungkan. Pemerintah saya kira juga sudah memikirkan dampaknya akan seperti apa. Makanya itu kan tunggu berapa lama BLT-BLT dan bantalan sosial itu dipersiapkan (sebelum nanti kenaikan harga BBM diumumkan)," kata Mamit.

Ketika ditanya apakah kenaikan harga Pertalite dan solar per liternya benar-benar akan berada di kisaran Rp 1.000-Rp 3.000 per liter dari harga saat ini, Mamit menegaskan bahwa angka-angka itu hanyalah perkiraan dan estimasi semata.

Warga Kota Solo mulai terima BLT minyak goreng.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo)

Sebab, sebenarnya harga jual yang diberlakukan saat ini untuk BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi, memang memiliki selisih harga yang cukup berbeda jauh dibandingkan dengan harga keekonomian.

"Karena kan selisih dan disparitas harganya sangat jauh. Bahkan dengan harga keekonomiannya selisih 50-60 persen. Di tengah kondisi APBN yang memang terus tertekan serta subsidi yang tidak tepat sasaran, mungkin saja angka-angka itu lah yang akhirnya muncul setelah diperhitungkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya