Kebijakan Harga BBM 'Digantung', Waspadai Ekspektasi Inflasi

Petugas mengisi BBM di SPBU Pertamina.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA Bisnis – Pemerintah didorong untuk segera melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi guna mencegah dampak yang lebih fatal. Sebab saat ini, ekspektasi inflasi masyarakat semakin melambung dan bisa berlipat jika tidak ada kejelasan atas kebijakan itu.

Harga Eceran Tertinggi Beras Medium Dinaikkan Meski Panen Raya, Ini Rinciannya Per Wilayah

Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi memberikan simulasi jika penyesuaian harga BBM subsidi tidak sesegera mungkin dilakukan oleh Pemerintah. Maka kuota hanya akan bisa bertahan hingga Oktober 2022 mendatang.

Terlebih, menurutnya penyesuaian harga BBM harus segera dilakukan karena kenyataan di lapangan terjadi ketimpangan dan subsidinya tidak tepat sasaran.

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

“Jika berbicara mengenai pilihan, maka kita bicara prioritas karena anggaran kita terbatas. 80 persen masyarakat yang menikmati subsidi BBM adalah orang-orang mampu, sementara 20 persen masyarakat kurang mampu,” ujar Fithra dikutip dari keterangannya, Kamis, 1 September 2022.

Nozzle BBM Pertalite dan Pertamax di SPBU Abdul Muis.

Photo :
  • ANTARA PHOTO/M Agung Rajasa/ss/aww.
Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya

Di sisi lain, untuk meminimalisasi terjadinya dampak inflasi, maka Fithra Faisal menyarankan supaya anggaran subsidi BBM bisa dialihkan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Dari pengalihan subsidi ini nanti bisa dibangun infrastruktur, investasi ke pendidikan, yang mana jauh lebih prioritas dibanding ‘membakar subsidi di jalan’,” imbuhnya.

Opsi penyesuaian harga tersebut merupakan sebuah langkah terbaik lantaran saat ini. Sebab, posisi Indonesia sudah tidak lagi menjadi produsen minyak.

Selain itu, kenyataan diperparah pula dengan permintaan energi dari negara-negara Barat yang perlahan meningkat sehingga harga minyak dunia juga akan melambung naik.
Jika penyesuaian harga BBM tidak dilakukan, maka APBN akan semakin terbebani.

Berbicara mengenai kemungkinan adanya inflasi pangan jika penyesuaian harga BBM dilakukan, Ekonom Universitas Indonesia (UI) tersebut mengaku bahwa inflasi akan bisa ditangani.

Sebab menurutnya hanya akan terjadi inflasi sekitar 1 hingga 2 persen saja. Yang mana hal tersebut bisa diatasi oleh kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia.

Justru, bagi Fithra Faisal apabila penyesuaian harga BBM subsidi tidak segera dilakukan, maka ekspektasi inflasi masyarakat akan semakin melonjak dan berlipat.

Pertamina lanjutkan program Pertalite seharga Premium di Medan

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

“Masalahnya, semakin lama diumumkan, maka potensi kenaikan harga di masyarakat semakin besar karena ekspektasi inflasi masyarakat akan semakin meningkat," ungkapnya.

"Jika pemerintah tidak mengumumkan penyesuaian harga BBM, efek inflasinya sudah terlanjur terjadi. Jadi semakin lama diumumkan, efek inflasinya akan berlipat,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya