Sri Mulyani Ungkap Ancaman Perubahan Iklim ke Perekonomian RI di 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perubahan iklim telah menjadi kendala bagi pembangunan ekonomi di berbagai negara. Potensi kerugian ekonomi Indonesia sendiri diestimasikan sebesar 0,6 persen hingga 3,45 persen dari produk domestik bruto (PDB) di 2023.

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Ani – begitu sapaan akrabnya – mengatakan, emisi gas rumah kaca telah membuat rata-rata suhu di permukaan laut meningkat. Menurutnya, penting dilakukan mitigasi atas perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi.

"Misalnya dari 2010 hingga 2018 emisi gas rumah kaca meningkat 4,3 persen per tahun. Rata-rata suhu meningkat 0,03 derajat celcius setiap tahunnya," kata Ani pada HSBC Summit 2022, ‘Powering the Transition to net Zero Indonesia's Pathway for Green Recovery’, Rabu 14 September 2022.

Airlangga Pede Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh di Atas 5 Persen

Ilustrasi perubahan iklim.

Photo :
  • Unsplash

Ani melanjutkan, akibat perubahan iklim, permukaan laut di Indonesia secara rata-rata meningkat 0,8 cm hingga 1,2 cm per tahun. Hal itu dapat dilihat di utara pulau Jawa.

Jadwal 'Kiamat' Tak Bisa Ditunda, Sosok Penting Ini Menyerah

"Ada bisa melihat secara kasat mata ini terjadi di bagian utara pulau Jawa. Di mana banyak kota sebetulnya mulai turun dan diestimasikan bahwa potensi kerugian ekonomi bagi Indonesia akibat perubahan iklim ini, sekitar 0,6 hingga 3,45 persen dari PDB di tahun 2023," ucapnya.

Sedangkan dalam kajian lainnya disebutakan bahwa melalui perubahan iklim tersebut, potensi kerugian ekonomi akan mencapai Rp 112,2 triliun atau 0,5 persen dari PDB menjelang tahun 2023.

"Konsekuensi pada masyarakat dan ekosistem di seluruh dunia akan menjadi signifikan. Jadi kita harus mencamkan peringatan ini dan meningkatkan upaya kita untuk mendesain, dan mengimplementasikan ketangguhan strategi pembangunan yang tangguh," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya