Ngeri Inflasinya Menggila, Argentina Naikkan Suku Bunga 550 Basis Poin

Bank Sentral Argentina.
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/Agustin Marcarian

VIVA Bisnis – Bank sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan negara itu 550 basis poin menjadi 75 persen pada Kamis 15 September 2022, sehari setelah inflasi melampaui perkiraan mendekati 80 persen pada basis tahunan.

OIKN Hadirkan Sekolah Bertaraf Internasional di IKN

Dikutip dari Antara, Jumat 16 April 2022, kenaikan suku bunga acuan tersebut mengikuti kenaikan 950 basis poin pada Agustus untuk suku bunga acuan Leliq 28 hari.

Hal itu dilakukan karena pemerintah mencoba untuk menurunkan harga-harga yang melonjak yang merugikan tabungan dan gaji Argentina serta merusak popularitas pemerintah Peronis.

Kualitas Udara di Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat pada Jumat Pagi, Ini Wilayahnya

Baca juga: Waspada, Dunia Bakal Bergerak Menuju Resesi Global pada 2023

Tingkat suku bunga riil yang positif juga merupakan salah satu poin yang disepakati antara Argentina dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam kesepakatan pinjaman baru senilai 44 miliar dolar AS yang dibutuhkan negara itu untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang yang akan datang.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Reuters melaporkan pada awal September, mengutip sumber yang mengetahui diskusi tersebut, bahwa bank sentral Argentina berencana untuk menaikkan suku bunga menjadi 75 persen bulan ini karena tingginya tingkat inflasi.

Sementara itu, dalam laporan Bank Dunia baru-baru ini memprediksi bahwa dunia bakal bergerak menuju Resesi global pada 2023, mengingat bank-bank sentral di seluruh dunia secara bersama-sama menaikkan suku bunga acuannya sebagai respons dari meningkatkan inflasi.

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2013

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy

Dalam studi terbaru Bank Dunia disebutkabn bahwa bank-bank sentral seluruh dunia telah menaikkan suku bunga tahun ini dengan tingkat sinkronisitas yang belum terlihat selama lima dekade terakhir. Dan ini sebuah tren yang akan berlanjut hingga tahun depan.

Selain itu, dalam studi tersebut juga dijelaskan bahwa lintasan kenaikan suku bunga yang diperkirakan saat ini dan tindakan kebijakan lainnya mungkin tidak cukup untuk membawa inflasi global kembali ke tingkat yang terlihat sebelum pandemi.

Investor memperkirakan bank-bank sentral akan menaikkan suku bunga kebijakan moneter global hingga hampir 4,0 persen hingga 2023. Peningkatan itu lebih dari 2 poin persentase dari rata-rata 2021.

"Jika ini disertai dengan tekanan pasar keuangan, pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) global akan melambat menjadi 0,5 persen pada 2023 atau kontraksi 0,4 persen dalam hal per kapita yang akan memenuhi definisi teknis dari resesi global," kata penelitian tersebut dikutip Antara, Jumat 16 September 2022. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya