Subsidi Listrik 450 VA Dihapus, Ini Dampak Negatif ke Ekonomi RI

- VIVA/Diki Hidayat
VIVA Bisnis – Pada rapat panitia kerja (panja), Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sepakat dengan pemerintah untuk menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA). Namun, belum lama ini Menteri Keuangan Sri Mulyani buru-buru menepis penghapusan tersebut.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyatakan ketidaksetujuannya atas usulan penghapusan listrik 450 VA itu. Sebab dinilai, tidak berpihak kepada masyarakat miskin.
"Apapun alasannya dalam kondisi saat ini sebaiknya pemerintah tidak mengambil kebijakan yang akan dinilai tidak berpihak kepada masyarakat miskin," tegas Piter saat dihubungi VIVA Bisnis, Jumat 16 September 2022.
Baca juga:Â Waspada, Dunia Bakal Bergerak Menuju Resesi Global pada 2023
Piter mengatakan, jika pemerintah menghapus listrik 450 VA hal itu akan menambah kegaduhan. Di mana saat ini juga pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Saya tidak setuju kalau kebijakan penghapusan dilakukan saat ini. Karena saya perkirakan kebijakan ini akan menambah Kegaduhan. Kegaduhan itu yang akan berdampak negatif ke ekonomi," ucap Piter.
Adapun rencana Pemerintah dan Banggar pada penghapusan daya listrik 450 VA untuk menaikkan dayanya menjadi 900 VA. Piter menjelaskan, listrik 900 VA sebenarnya sama-sama disubsidi oleh pemerintah seperti halnya listrik 450 VA.