- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu pagi 21 September 2022. Terpantau pukul 09.12 WIB rupiah melemah sebesar 34 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp 15.017 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 14.983 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 14.975 per dolar AS.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, pada tahun 2022 merupakan momentum yang paling tepat dalam melakukan reformasi kebijakan subsidi energi. Pertimbangan itu karena masih adanya ruang diskresi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022, terkait defisit dan soal ongkos politik yang akan makin besar jika ditunda.
"Kebijakan tersebut akan menimbulkan beberapa implikasi, seperti inflasi meski sifatnya temporer, serta resistensi dan pro kontra dari masyarakat terhadap kebijakan baru," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu 21 September 2022.
Ibrahim mengatakan, defisit APBN 2022 dan kondisi APBN semester I-2022 yang surplus semakin menguatkan momentum reformasi kebijakan subsidi yang tepat adalah tahun ini. Karena jika terjadi risiko akibat reformasi, itu masih dapat diredam dengan fleksibilitas APBN.
Selain itu jelasnya, survei pemantauan harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu III September 2022 menunjukkan perkembangan inflasi sampai dengan minggu ketiga September 2022 sebesar 1,09 persen secara month to month (mtm).
"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 14.970-Rp 15.020," ujarnya.