Rupiah Menguat di Posisi Rp 15.012 per Dolar AS

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat pagi 23 September 2022. Terpantau pukul 09.08 WIB rupiah menguat sebesar 11 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 15.012 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.023 per dolar AS.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.033 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi meningkatkan ruang fiskal. Karena dengan adanya peningkatan inflasi, jika terkompensasi dengan peningkatan upah akan berpotensi meningkatkan pajak pemerintah.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Baca juga: Gibran Jamin Tak Ada PHK Karyawan di Kantor Shopee Solo

"Di sisi lain, peningkatan inflasi yang terjadi tidak dibarengi dengan peningkatan upah. Maka secara riil pendapatan mereka akan turun dan membuat daya beli menurun," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat 23 September 2022.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Selain itu jelas Ibrahim, jika peningkatan inflasi tidak diiringi dengan kenaikan upah juga akan membuat kelompok masyarakat di kelas menengah akan tertekan. Utamanya akibat adanya peningkatan harga BBM, dan potensi kebijakan peningkatan suku bunga acuan bank Indonesia.

"Peningkatan harga BBM akan mendorong peningkatan inflasi, dan peningkatan inflasi ini akan meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Peningkatan inflasi juga akan meningkatkan belanja pemerintah di antaranya belanja subsidi atau belanja bantuan sosial," jelasnya.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Ibrahim melanjutkan, dari kenaikan harga BBM dan tarif listrik menyebabkan pelonggaran ruang fiskal. Namun, terdapat kebijakan yang perlu dilakukan diantaranya mendorong penggunaan transportasi publik.

Selain itu mendukung kebijakan penggunaan renewable energy, mempercepat peralihan ke renewable energy dengan pemberian insentif untuk menarik minat.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang  Rp 15.000-Rp 15.060," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya